Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Kekuatan Bersatu dan Berjiwa Positif Guna Keluar dari Cobaan Covid-19

(CIO) — Di saat Covid-19 menyerang seluruh dunia, semua terkejut dengan kejadian ini. Tidak ada yang menyangka jika virus corona sangat cepat menyebar termasuk ke Indonesia. Covid-19 ini banyak melumpuhkan segala aktivitas di luar rumah. Aktivitas kegiatan dinihilkan dalam rangka menangkal penyebaran virus tersebut. Hanya kegiatan lembaga dan instansi tertentu yang dibolehkan seperti Rumah Sakit, Bank, Pom Bensin. Sementara kegiatan yang lain dinonaktifkan dahulu guna mencegah meluasnya Covid-19.

Pada masa pandemi salah satu kegiatan yang dilakukan di rumah adalah kegiatan belajar dan mengajar. Sebagaimana yang kita ketahui biasanya kegiatan belajar dan mengajar hampir 90% berada di sekolah dan sekarang harus beralih di rumah. Maka ada beberapa tantangan yang dihadapi siswa dan guru untuk menyesuaikan diri.

Pertama, siswa tentu saja akan mudah bosan belajar di rumah, sebab di sekolah mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan teman-teman. Sementara itu para guru-guru, mereka harus terbiasa untuk menghadapi layar laptop sendiri dalam memberikan materi pembelajaran.

Kedua, penjelasan materi yang tidak utuh. Artinya dalam penyampaian materi belajar ke siswa bisa jadi tidak maksimal dengan berbagai kendala seperti sinyal, atau bisa saja suara perangkat komunikasi yang tidak jelas. Tentunya ini butuh proses dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Solusinya guru bisa mengirim video materi ke siswa. Jika tidak paham, siswa bisa telepon langsung ke guru yang bersangkutan.

Ketiga, guru dituntut untuk kreatif dalam mengajar agar siswa tidak bosan. Ternyata belajar kreatif tidak hanya saat berada di dalam kelas atau sekolah saja, tetapi di rumah pun bisa dilakukan. Seperti mendesain ruangan yang nyaman sesuai dengan selera siswa. Atau bisa juga dengan melakukan gerakan tertentu yang masih ada hubungannya dengan materi belajar.

Keempat, dukungan dari orang tua siswa sepenuhnya. Untuk mencapai hasil yang maksimal sangat dibutuhkan peran aktif orang tua terhadap siswa. Jika pada hari biasa sebelum terjadinya Covid-19, peran orang tua cenderung diserahkan di sekolah. Tapi untuk saat pandemi ini kedua-duanya sama penting yaitu kerjasama aktif antara orang tua murid dan guru. Seperti jika ada materi yang susah dipahami maka orang tua harus menyampaikan ke siswa.
Maka disini orang tua siswa tidak perlu malu bertanya kepada guru bersangkutan. Atau para orang tua dapat mencari video belajar melalui channel YouTube tentang materi yang akan diajarkan kepada siswa.

Kelima, guru ketika berinteraksi dengan siswa tidak hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran saja tapi harus ada unsur bertanya kepada siswa tentang bagaimana perasaan mereka pada hari itu. Jika para siswa menceritakan tentang keadaan buruk atau baik pada saat itu, dengarkan mereka dan berilah mereka empati. Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman dalam belajar dan tentunya, mereka tidak akan bersikap tegang atau takut.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sejak era pra kemerdekaan dan kemerdekaan yang diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta, bangsa Indonesia seringkali bersatupadu dalam menghadapi berbagai macam kesulitan. Seperti penjajahan, perang, bencana alam, dan peristiwa lainnya.

Pada saat ini kita kembali di uji dengan adanya virus Covid-19 yang tidak hanya menyerang bangsa kita saja tapi juga bangsa lain. Covid-19 ini membuat semua kalangan ketakutan. Baik dari kalangan masyarakat sipil, maupun pemerintah. Semua cemas dan dihantui ketakutan oleh serangan virus Covid-19. Bahkan ada yang menyebabkan beberapa orang menjadi paranoid. Tapi itu merupakan hal yang wajar dan manusiawi jika ada perasaan takut, cemas, was-was. Yang tidak boleh itu adalah bersikap over, karena itu akan melumpuhkan solidaritas kita dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai orang yang berakal tentunya saja kita harus menggunakan akal pikiran yang jernih guna menghadapi Covid-19 dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Dalam bahasa agama pun dijelaskan bahwa disetiap ujian pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya. Yang perlu kita lakukan pertama, berusaha mengikuti arahan dan imbauhan pemerintah. Pemerintah sendiri didukung banyak kalangan seperti ahli agama, ahli ilmu umum, dokter, ekonom dan lain-lain. Jadilah warga negera yang baik yaitu dengan mentaati aturan yang sudah dibuat.

Ketika disuruh memakai masker maka pakailah masker, ketika ada himbauan mencuci tangan maka cucilah tangan, ketika ada himbauan jangan menyentuh mata, hidung dan mulut sesudah keluar dari rumah, maka ikutilah pesan itu. Ketika ada perintah menjaga jarak dan jangan berkumpul di keramaian maka selayaknya kita harus patuhi demi kebaikan bersama.

Kedua, berhenti mencari kambing hitam. Kemarin bangsa ini sudah sangat panas dengan dinamika politik yang sempat membuat menjadi terbelah. Bahkan masih ada beberapa pihak yang belum move on. Dengan adanya ujian virus Covid-19 ini, sebagai anak bangsa kita harus kembali merajut kebersamaan guna menyelesaikannya.

Ketiga, saling memberikan motivasi. Bagi mereka yang menjadi relawan atau dokter di rumah sakit harus diberikan dukungan penuh agar mereka dapat mengerjakan tugas secara maksimal. Mereka adalah orang pertama digaris depan yang berani mati dalam menghadapi Covid-19. Mereka bukan sok berani, tapi mereka sudah memiliki prosedur yang sudah diakui oleh pemerintah. Tidak jarang karena tugas negara mereka diharuskan membantu orang dahulu. Mereka acapkali meninggalkan orang yang mereka cintai seperti anak, istri, ibu dan saudara mereka yang lain.

Keempat, bagi para korban yang terkena Covid-19 kita harus memanusiawikan mereka. Mereka sama dengan kita jika mati, harus dikuburkan secara layak. Bukan sebaliknya malah ditolak dengan alasan apa-pun. Kucing saja jika mati kita kuburkan secara baik apalagi manusia yang mulia di sisi Allah SWT. Bagaimana jika keluarga kita yang terkena Covid-19 dan ditolak maka akan ada perasaan sedih dan kecewa. Oleh sebab itu kita harus bersama-sama memperlakukan korban Covid-19 tersebut selayaknya.

Kelima, dimomentum yang baik ini, setelah Idul Adha, mari kita minta kerberkahan dan kebaikan kepada Allah SWT untuk segera memusnahkan Covid-19 ini dari negeri kita. Ini adalah senjata terakhir sebagai seorang yang beriman, bahwa manusia itu lemah tidak memiliki apa-apa. Kita harus kembali dan memohon pertolongan kepada Tuhan yang Esa. Terkadang dalam kehidupan ini tidak semua dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan usaha semata tetapi sangat perlu juga memunajatkan do’a.

Oleh sebab itu peran ulama-ulama di Indonesia sangat sentral disaat seperti ini. Mereka menjadi juru selamat setelah segala usaha sudah dikerahkan. Tidak hanya sebatas itu saja pada moment ini kita harus mengontrol sifat hewani yang ada dalam diri kita. Bahwa sejati berkurban. Seperti yang dikatakan oleh Habib Salim Segara menginstruksikan jajaran kader PKS untuk mempelopori kepedulian dan kepahlawanan sosial melalui ibadah qurban. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk meneladani Nabi Ibrahim yang mengajarkan keikhlasan, ketulusan, dan kesiapan.

Di tengah pandemi Covid-19, banyak yang berada di garis depan melakukan aksi kemanusiaan menolong pasien yang terpapar. Terutama para dokter, tenaga kesehatan, petugas pemulasaran jenasah, penggali kubur, hingga sopir ambulance pengantar pasien dan jenazah. Untuk itu mari kita saling membantu sesama, berbagi kepedulian, kebersamaan, dan gotong royong di tengah pandemi Covid-19.

Hal yang dapat dilakukan sekarang adalah bersatu padu, bekerjasama, saling gotong royong. Pada saat inilah kesempatan kita untuk saling berbagi dengan apa yang kita punya. Hanya dengan kekuatan bersatu dan berjiwa positif kita dapat keluar dari cobaan ini. Selalu ada jalan keluar bagi mereka yang terus berusaha. Dan selalu ada kebaikan bagi mereka yang berpikir dan bertindak positif. Saya yakin bangsa Indonesia mampu menghadapi cobaan ini. Buat para pejabat teruslah berkerja dan berusaha agar kami yakin dengan apa yang anda kerjakan. Dan bagi seluruh masyarakat Indonesia mari kita dukung langkah-langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini. Semoga Allah SWT memberikan jalan keluarnya. Aamiin. Bleess you Indonesia.

(***)

Penulis: Al Firdaus, Guru SD Islam Cikal Cendekia Tangerang.