OSAKA(Cakrawalaindonesia.online) – Kesalahan demi kesalahan yang terus dilakukan pebulutangkis tunggal putri Jerman Yvonne Li membuat Gregoria Mariska Tunjung tidak banyak mengeluarkan tenaga untuk memastikan satu tiket babak 16 besar turnamen bulutangkis Japan Open 2022. Gregoria menang relatif mudah 21-9, 21-7 dengan durasi 21 menit di babak 32 besar hari Selasa (30/8).
“Hari ini memang saya jadikan ajang untuk mencoba lapangan. Beradaptasi lebih lama lagi karena kemarin latihan di sini hanya satu kali dan waktunya sebentar,” kata Gregoria di Maruzen Intec Arena, Osaka, Jepang.
“Lawan tidak terlalu memberi tekanan kepada saya, mungkin karena tidak cocok dengan kondisi lapangan atau dengan pola permainan saya. Jadi permainan dia tidak berkembang dari gim pertama hingga gim kedua,” tambahnya.
Lebih lanjut Gregoria mengatakan bahwa kondisi lapangan tidak jauh berbeda dengan Tokyo Metropolitan Gymnasium. Tempt digelarnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 pekan lalu. Hanya anginnya yang lebih terasa.
“Tidak jauh berbeda kondisi lapangan di sini dengan di Tokyo. Bolanya memang berat tapi di sini anginnya lebih terasa dibanding di sana,” ungkap Gregoria.
Di babak 16 besar, Gregoria akan menantang wakil Chinese Taipei Pai Yu Po. Ia memburu kemenangan untuk setidaknya memenuhi target awal, masuk ke delapan besar.
“Target saya pribadi ingin tembus delapan besar dulu karena peluangnya ada. Ingin menaikkan peringkat juga jadi saya harus fokus dan mengeluarkan kemampuan maksimal,” ujar Gregoria.
“Kalau dulu banyak sekali yang saya pikirkan jadi misalnya sedang tertinggal padahal masih bisa dikejar poinnya malah tegang duluan. Banyak sekali tekanan dari dalam diri saya sendiri. Kalau sekarang pelan-pelan bisa mengesampingkan hal-hal yang menjadi beban itu dan saya merasa lebih ringan di lapangan,” tutup Gregoria.
Berbeda nasib dengan Gregoria, pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati harus angkat koper lebih awal. Langkah mereka dihadang Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie lewat pertarungan tiga gim, 22-20, 19-21, 12-21.
“Kecewa dengan hasil ini. Kita tidak menampilkan yang terbaik terutama saya. Permainan depan saya kurang yakin dan beberapa kali harusnya bola itu yang ambil Rehan tapi saya ambil dan malah jadi bumerang,” tutur Lisa.
“Permainan kita sebenarnya seimbang tapi hari ini kita kurang banyak bermain variasi. Bola saya sudah diantisipasi mereka dan saya tidak bisa mengubahnya. Selain itu, kita juga bermain terlalu terburu-buru padahal kalau kita sabar sedikit lawan juga tidak enak dan bisa mati sendiri. Ini menjadi hal yang harus ditingkatkan ke depan,” kata Rehan menutup perbincangan.