Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Joko Intarto: Sistem Mandiri

(CIO) — Satu email saya terima sore tadi. Dari Mas Bambang dari salah satu kantor dinas di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ia hanya menanyakan peralatan video conference yang praktis, mudah dibongkar-pasang, mudah dibawa kemana-mana, tidak perlu setting, dan harganya murah.

Email serupa sering saya terima. Alhamdulillah saya selalu sempat menjawabnya satu per satu.

Email seperti itu umumnya berasal dari mereka yang tinggal di kota kabupaten yang kesulitan mencari vendor penyedia jasa video conference. Majalengka, kemungkinan termasuk dalam kriteria itu.

“Masalahnya di mana Mas?” tanya saya melalui sambungan telepon.

“Kami sudah bertanya kepada beberapa orang. Tapi saya jadi bingung. Saya malah bingung karena jawaban yang saya terima berbeda-beda,” jawab Mas Bambang dengan logat Sunda-nya yang medok.

Ada baiknya saya akan uraikan lagi prinsip kerja video conference system, sehingga bisa menjadi guidance dalam memilih perangkat yang sesuai kebutuhan. Prinsip kerja tersebut antara lain:

1. Video live streaming
Adalah kemampuan perangkat mengirimkan data video secara realtime. Alat live video adalah kamera.

2. Audio live streaming
Adalah kemampuan perangkat mengirimkan data audio secara real time. Alat live audio adalah microphone.

3. Video monitor
Adalah kemampuan perangkat menampilkan video. Alat video monitor adalah layar atau screen.

4. Audio monitor.
Adalah kemampuan perangkat menampilkan audio. Alat audio monitor adalah speaker.

5. Master control atau conference station adalah komputer.

6. Jaringan internet adalah jaringan transmisi data yang menghubungkan server satu dengan server lainnya.

7. Video conference apps adalah software yang digunakan untuk mengelola seluruh kemampuan dari berbagai peralatan tersebut (1 – 6).

Nah setelah paham prinsip dasar itu, sekarang bisa diperiksa apa saja yang ada pada perangkat di rumah atau kantor masing-masing. Ternyata alat nomor 1 – 6 sudah ada di dalam satu perangkat seperti smartphone dan tablet. Alat nomor 1 – 5 ada dalam satu perangkat laptop.

Berarti, smartphone dan tablet merupakan perangkat paling praktis dan compact untuk menyelenggarakan atau mengikuti kegiatan video conference.

Memang smartphone dan punya keterbatasan, karena alat itu diciptakan sebagai solusi komunikasi personal. Maka, kalau kegiatan video conference akan diikuti banyak orang dalam satu ruangan, penggunaan laptop sangat disarankan dengan alat tambahan seperti external camera, external microphone, external screen monitor dan external speaker.

“Apakah ada perangkat praktis dan compact yang sudah mengintegrasikan fungsi kamera, microphone dan speaker dalam satu perangkat dengan harga terjangkau?” tanya Mas Bambang.

“Ada. Namanya video conference group. Ada banyak pabrikan yang memproduksi. Pilih yang banyak ditemukan di pasaran dalam negeri agar sales service-nya terjamin,” jawab saya.

Di pasaran dalam negeri memang ada beberapa merk video conference group. Sebut saja beberapa di antaranya, Logitech Group, Tenveo Group, Yealink Group, Aver Media Group, Polycom Group dan masih ada beberapa lagi. Untuk video monitor, bila layar PC tidak cukup luas, bisa digunakan layar TV berukuran besar, videotron atau proyektor.

Mudah-mudahan tulisan pendek ini bermanfaat untuk teman-teman yang masih bingung untuk membangun sistem video conference secara mandiri.(jto)

Penulis: Joko Intarto

Keterangan Foto:
Studio Perkeni di Jl Salemba I, Jakarta Pusat, yang menggunakan perangkat sederhana.

(***)