Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

JOKO INTARTO: APLIKASI ANTIMALU

(CIO) — Jujur. Saya sempat merasa malu. Bahkan lebih parah lagi: Minder. Di zaman digital ini, mengapa Lazismu tidak membangun platform crowdfunding sendiri?

——

Lewat tengah malam tadi, saya baru bisa bernafas lega setelah mencoba platform crowdfunding www.lazismu.org. Sembari mendengarkan Didi Kempot yang melantunkan tembang ‘’Bojo Galak’’, saya mencoba sistem donasi sekali lagi.

Pertama saya buka kalkulator zakat profesi. Lalu saya masukkan angka-angka penghasilan. Perhitungan zakatnya lancar. Nilai zakat muncul dalam hitungan kurang dari 1 detik.

Saya masih penasaran. Apakah sistem informasi zakat berjalan sempurna? Saya teruskan dengan klik tombol ‘’donasi sekarang’’. Eh, dalam waktu kurang dari 3 detik, sistem mengirim invoice berisi nilai zakat yang harus saya bayar melalui email. Sesuai hitungan kalkulator tadi.

Saya lanjutkan lagi dengan pilihan ‘’donasi sekarang’’. Tiba-tiba muncul banyak pilihan metode. Bisa transfer antarrekening bank. Bisa transfer melalui e-money Go-Pay.

Di email saya pun masuk pemberitahuan agar segera menyelesaikan rencana donasi. Malah ada embel-embelnya: Selesaikan sebelum tanggal sekian jam sekian…. Waduh rek… galaknya….

Saya pilih transfer ke rekening paling bawah: Bank Permata VA (virtual account). Dua hari lalu, fiturnya dari bank ini belum bisa memberi notifikasi realtime.

Ternyata sekarang sudah bisa! Dalam 2 detik muncullah layar mungil berisi nilai zakat yang harus saya bayar dan 16 nomor akun virtual Lazismu di Bank Permata.

Dalam ujicoba sebelumnya, saya berhenti sampai tahap ini. Kali ini saya lanjutkan. Saya ingin tahu apakah sistem merespon pembayaran saya.
Saya buka mobile banking. Lalu saya masukkan angka sesuai invoice. Selanjutnya saya klik perintah transfer ke nomor akun virtual itu.

Ajiiiib! Sukses bray!

Detik yang sama saya terima notifikasi melalui email: Donasi Anda sudah kami terima!

Rasa bahagia saya sebagai project officer platform crowdfunding itu membuncah seketika.

Alhamdulillah.

Saya mendadak merasa ‘’PD’’ ketika ditanya Pak Mardjana, direktur PT Bank Mega Syariah, tentang konsep penyerahan zakat korporasi secara virtual, Selasa 4 Mei 2021.

‘’Bagaimana kalau dengan membuka kalkulator zakat, lalu ketik rencana bayar zakatnya di situ Pak. Selama proses transaksi, share screen saja melalui Zoom Meeting,’’ jawab saya.

Alhamdulillah.

Akhirnya platform crowdfunding ini selesai juga. Setelah berulang kali mengujicoba dengan penuh kegelisahan. Sampai akun saya terkumpul rencana donasi lebih dari Rp 500 juta!(jto)

(***)

Penulis: Joko Intarto.