Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Sosial  

Ini Kata Pakar Energi UGM tentang Konversi Elpiji Melon ke Kompor Listrik

Elpiji Melon

CIO—Pemerintah harus segera merealisasikan penggunaan elpiji 3kg ke kompor listrik karena lebih murah dibanding elpiji, dan itu sudah sangat tepat.

Hal itu disampaikan Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radi, saat dihubungi kantor berita Antara di Yogya.

“Sangat tepat karena kompor listrik biayanya lebih murah,” ungkapnya.

Menurut Fahmy, anggaran APBN yang selama ini tersedot untuk membiayai impor elpiji sekaligus menanggung subsidi elpiji 3kg justru tidak tepat sasaran.

Padahal, beban biaya yang harus dikeluarkan dari dana APBN sangat besar.

Pertama, pengeluaran devisa untuk impor elpiji dan kedua memberikan subsidi gas 3kg ke masyarakat.

Meski menurut Pakar Ekonomi Energi UGM sudah tepat, namun, peralihan elpiji 3kg ke kompor listrik masih bersifat terbatas.

Hal itu kemungkinan hanya bisa digunakan oleh pelanggan listrik yang memiliki meteran dengan daya minimal 1300 VA.

Fahmy mengusulkan dua program tambahan yang dapat segera direalisasikan secara bertahap.

Pertama, membangun jaringan pipa gas, yang kedua peralihan batu bara menjadi produk gas.

Secara perlahan, sambungnya, peralihan elpiji ke kompor listrik akan diterima masyarakat seperti halnya konversi minyak tanah ke elpiji.

“Kompor listrik bukan satu-satunya, namun, juga ada jaringan gas dan gasifikasi,” katanya.

Pihak terkait seperti PLN,PGN dan Pertamina, harus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk memberikan edukasi terkait rencana itu.

PLN, PGN dan Pertamina, juga perlu menggencarkan komunikasi publik.

Mengetahui peralihan elpiji 3kg ke kompor listrik, uja Fahmy, Kementerian ESDM harus mengawal proses perpindahan sampai tuntas.

“Tidak perlu wacana lagi karena sudah waktunya harus direalisasikan,” ucapnya.