Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
JATENG  

Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya Serukan Kerukunan dan Kebhinekaan Pasca Pemilu 2024

Pemilu 2024
Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya Serukan Kerukunan dan Kebhinekaan Pasca Pemilu 2024

SOLO(Cakrawalaindonesia.id) – Pesta demokrasi telah berakhir, rakyat juga sudah memilih. Urusan manusia di dunia tentu bukan hanya soal politik. Idealnya untuk saat ini pihak yang menang ataupun kalah dapat bekerja sama demi tujuan yang lebih besar menuju Indonesia Emas 2045.

Untuk itu, lebih baik para petinggi politik fokus melakukan sebuah inovasi membangun negeri demi kesejahteraan bersama dengan cara memikirkan langkah-langkah terbaik. Sebab, tantangan kehidupan di masa depan begitu besar.

Bahkan, dunia juga diramalkan akan mengalami era yang penuh ketidakpastian. Hanya dengan menyingkirkan perbedaan soal pandangan politik, bangsa ini diyakini dapat menghadapi tantangan di masa depan.

Seperti yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya lewat aksi berbagi takjil di depan kantor DPRD Surakarta dan mengajak serta menyerukan kepada seluruh masyarakat maupun elit politik untuk bersikap dewasa dalam menyikapi hasil pelaksanaan pemilu 2024.

Koordinator Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya, Muhammad Naufal mengatakan, aksi ini digelar sebagai wujud kedamaian dan kerukunan serta saling menghormati perbedaan politik.

Menurut Naufal, perbedaan pilihan politik jangan sampai menimbulkan perpecahan sesama anak bangsa. Karena itu, yang terpenting saat ini adalah menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

“Kegiatan pembagian takjil oleh gerakan mahasiswa independen solo raya merupakan sarana dalam memberikan edukasi dan gerakan moral dalam ciptakan kedamaian pasca pemilu 2024, di samping itu dalam mempersatukan mahasiswa solo raya juga akan dilaksanakan deklarasi dukungan atas hasil pemilu oleh elemen mahasiswa solo raya di rumah diskusi ndalem limasan, Solo,” kata Muhammad Naufal, Sabtu (23/3/2024).

Naufal juga mengatakan, bulan suci Ramadhan merupakan moment yang tepat untuk saling menghormati soal pandangan perbedaan politik, sehingga tingginya tensi pada pemilu 2024 ini dapat turun, sehingga tercipta kedamaian serta kesatuan di masyarakat.

Selain itu, Naufal juga menegaskan aksi bagi-bagi takjil digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kinerja KPU yang sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh amanah. Sebab, siapapun Presidennya tak menjadi soal, yang terpenting adalah stabilitas negara dan keutuhan NKRI.

“Kami juga mengajak seluruh masyarakat Solo Raya dengan diadakannya aksi itu sebagai bahan bahwasanya kita mendukung apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh KPU RI kemudian menyambut dengan baik untuk mendukung stabilitas negara dan keutuhan Republik Indonesia setelah diadakannya pemilihan presiden 2024 ini,” tegas Naufal.