JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – PT PLN (Persero) menjalin kerja sama di bidang riset/penelitian, pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), serta pengembangan bidang ketenagalistrikan dengan 16 Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Kerja sama ditandai dengan penadatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dengan 16 Perguruan Tinggi di Indonesia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini sangat penting bagi perseroan dalam mendorong transisi energi di Indonesia dalam rangka mencapai nol emisi karbon _Net Zero Emissions_ pada 2060. Karena, kerja sama ini tidak hanya mencakup pada pengembangan SDM tapi juga dari sisi risetnya.
“Dengan adanya nota kesepahaman kami dengan perguruan tinggi, diharapkan PLN akan lebih ringan dalam mengemban amanah yang diberikan pemerintah. PLN tidak bisa bekerja sendiri, jadi kita bekerja sama dengan perguruan tinggi yang hadir hari ini,” kata Darmawan.
Enam belas perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan MoU dengan PLN yakni Universitas Negeri Medan, Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Udayana dan Universitas Hasanuddin.
Darmawan berharap kerja sama riset dengan perguruan tinggi di Indonesia yang juga melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini makin memajukan sektor ketenagalistrikan dan mendukung jalan menuju transisi energi di Indonesia.
Sebab, kata Darmawan, transisi energi yang dilakukan PLN bukan hanya karena adanya perjanjian internasional tapi sebagai bentuk kepedulian perseroan pada lingkungan yang lebih baik untuk generasi masa depan.
“Tentunya melibatkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang memegang kunci untuk mengorkestrasi bagaimana baiknya strategi PLN dan Perguran Tinggi terbaik Indonesia bisa lebih optimal,” ujarnya.
Selain bermanfaat bagi lingkungan, transisi energi juga bisa bermanfaat bagi perekonomian negara. Karena, negara bisa mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini masih sangat tinggi angkanya.
“Maka kita berusaha agar setiap tetes rupiah yang di- _spending_ PLN ini, menjadi bagian membangun kapasitas nasional. Salah satunya harus berbasis pada inovasi, kalau inovasi diserahkan kepada PLN semuanya berat, kita harus kolaborasi,” kata Darmawan.
General Manager PLN Puslitbang Iswan Prahastono mengatakan, penandatanganan kerja sama ini makin memperkuat kolaborasi PLN dengan perguruan tinggi. Sebelumnya, PLN telah memiliki kerja sama dengan sembilan perguruan tinggi.
“Di tahun 2023 ini dengan adanya kolaborasi ini kita harapkan ini dapat berjalan. Karena kalau kita lihat dari rencana 2023 di PLN _Corporate_ yang dalam hal ini diturunkan di Puslitbang itu ada totalnya 120 rencana produk yang akan terjadi di 2023,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Prof. Ir. Nizam menyatakan kerja sama PLN dengan 16 perguruan tinggi ini guna mempercepat kemandirian energi menuju energi hijau. Hal ini juga kata Nizam, untuk mendorong tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2025.
Menurutnya, kolaborasi ini akan bisa menjawab tantangan bersama tentang transisi energi.
“Perguruan Tinggi kita dorong untuk mendorong kemandirian energi untuk energi hijau. Dengan kolaborasi bersama bersama PLN dan perusahaan lain. Jadi kita harapkan, kolaborasi antara PLN dengan perguruan tinggi _insya Allah_ bisa menjawab tantangan bangsa dan masyarakat ke depan,” ucapnya.
Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) dengan perwakilan dari 16 Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Turut menyaksikan juga Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek RI, Prof. Ir. Nizam, PhD serta Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dwi Larso.