Oleh: Anab Afifi, Konsultan Komunikasi dan Penulis Buku.
(CIO) — Entah ilham dari mana yang merasuki jiwa dan pikiran Gajah Mada. Ia begitu terobsesi mengikat serakan pulau yang demikian banyak dan luas dalam wadah Nusantara di bawah panji-panji Majapahit.
Dan entah keteguhan macam apa yang ia miliki hingga tanpa keraguan sedikitpun berani bersumpah untuk meninggalkan kesenangan hidup, menjalani penderitaan tanpa ujung, sampai sumpahnya mewujud dalam kebesaran Majapahit. Sebuah sumpah yang bahkan ditertawakan banyak orang saat itu.
Sungguh tidak mudah membayangkan seperti apa teknologi abad 13 melalui alam pikiran kita hari ini, dengan teknologi serba canggih.
Bayangkan. Untuk menempuh jarak dari ibu kota Majapahit menuju daerah-daerah di bawah kontrol kekuasaanya seperti Bali, butuh waktu berhari-hari. Lalu dengan kekuatan apa, di masa itu, ada seorang yang mampu menyatukan wilayah Nusantara yang demikian luas.
Indonesia berutang pada sumpah sang Mahapatih ini dengan mewarisi keluasan wilayah yang di abad ke-13 berhasil dipersatukan dalam negara Majapahit.
Inilah sejarah gemilang bangsa ini di masa lalu. Karena itu mempelajarinya menjadi hal yang sangat penting.
Bagi sebuah bangsa yang besar bernama Indonesia, sebagaimana dikemukakan Mayjen (Purn) Susanto Darus, sungguh mengerikan jika tidak memiliki catatan mengenai asal-usulnya dari kurun 2000 tahun lalu.
Untuk itu, bangsa ini wajib berterima kasih kepada seorang jurnalis dan penulis era Majapahit bernama Prapanca.
Andai tidak ada catatan yang ditulis oleh Prapanca dan data penunjang lainnya, niscaya abad ke-13 akan menjadi zaman kosong. Zaman tersebut akan menjadi suatu era dalam sejarah yang sulit dibaca.
Siapa pun yang menyatakan dirinya Indonesia, Pancasila dan NKRI, penting sekali mempelajari, memaknai tekad dan semangat Gajah Mada, serta mewujud dalam tindakan. Entah dia pemimpin atau siapa pun yang punya peran dalam bidang kehidupan.
Jika tidak, boleh jadi, dalam 50 atau 100 tahun ke depan, apa yang terjadi sekarang dan siapa pun lakon atau pemerannya, akan terhapus karena tidak meninggalkan catatan yang layak dipelajari bagi generasi mendatang.
Dalam carut-marut ke-Indonesia-an saat ini, sejarah Gajah Mada, sangat layak dijadikan pengingat hal itu.
Ya…! Gajah Mada adalah inspirasi bagi Indonesia hari ini. (***)
#WritingInAction
Source: Khasanah Anab Afifi