PEKANBARU(CIO) – Generasi Pesona Indonesia (GenPI) sub regional Riau mendukung rencana pembangunan destinasi wisata berdesain Melayu di lokasi eks Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Pekanbaru.
Pembangunan atau optimalisasi eks Pelabuhan PT. Pelindo menjadi destinasi wisata merupakan hasil kesepakatan Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Riau Syamsuar.
Sebelumnya, Erick Thohir bersama Syamsuar menyepakati, bahwa optimalisasi kawasan tersebut harus menonjolkan desain Melayu. Kemudian, tersedianya venue permainan rakyat tempatan dan venue untuk atraksi kebudayaan Melayu, dan harus dalam kontek berkelanjutan.
Lokasi eks Pelabuhan PT. Pelindo tak jauh dari Pasar Bawah. Tepatnya di Jalan Saleh Abbas, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Berhadapan langsung dengan sungai terdalam di Indonesia, yakni Sungai Siak.
Letak kawasan ini juga strategis, dekat destinasi wisata belanja Pasar Bawah, Rumah Tenun, Masjid Agung Senapelan, Makam Marhum Pekan, Rumah singgah Tuan Kadi, Perkampungan Melayu, dan destinasi sejarah lainnya.
Ketua GenPI Riau Suta Wijaya mengatakan, komunitas pariwisata yang tergabung di GenPI Riau sangat menyambut dan mendukung pembangunan destinasi wisata Melayu di pelabuhan tersebut.
“Kami dari GenPI menyambut baik dan mendukung pengembangan destinasi wisata di area eks pelabuhan Pelindo Pekanbaru. Ini seperti impian masyarakat Pekanbaru yang menjadi kenyataan. Mempunyai tempat rekreasi yang atraktif dengan aksesibilitas di tengah kota,” kata Suta, Sabtu (11/06/2022).
Menurut dia, kawasan tersebut akan menjadi ikon baru di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru.
“Apalagi saya lihat desainnya menampilkan desain khas melayu. Ditambah kawasan ini dekat dengan pasar wisata pasar bawah. Jadi seperti one stop tourism destination. Wisata komplit mulai dari ibu-ibu yang mencari barang pecah belah hingga rekreasi yang berkonsep menghadap ke sungai,” ungkap Suta.
Suta berujar, destinasi wisata itu nantinya bisa sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat akan sungai yang menjadi sumber penghidupan.
“InsyaAllah pembangunan kawasan ini akan memberi dampak kepada masyarakat sekitar, semoga dalam pembangunannya juga melibatkan masyarakat tempatan,” ujarnya.
“Kami dari GenPI mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau dan BUMN yang telah mewujudkan destinasi wisata baru ini. Dan kami siap berkolaborasi dalam pengembangannya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah memberi arahan kepada PT. Pelindo berkolaborasi dengan PT. Pertamina dan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Ratu Boko untuk optimalisasi kawasan tersebut.
Direktur Strategi PT. Pelindo Prasetyo mengatakan, Pelabuhan Pasar Bawah sangat ideal untuk dijadikan destinasi wisata. Total luas lahannya mencapai 2,2 hektare.
“Arahan Pak Menteri BUMN, kami harus menggesa optimalisasi bekas pelabuhan Pelindo ini menjadi destinasi wisata lokal. Harapannya bisa beroperasi di bulan Agustus 2023. Sehingga kita harus bisa memulai pelaksanaan pekerjaan fisik ini dalam waktu dekat,” kata Prasetyo.
“Terkait pengembangan kawasan itu, Menteri BUMN telah memberi arahan kepada PT. Pelindo berkolaborasi dengan PT. Pertamina dan TWC Borobudur, Ratu Boko,” imbuhnya.
Untuk tahap awal, kata Prasetyo, pihak konsorsium akan optimalisasi 1,1 hektare kawasan pelabuhan. Kemudian, melaunching beberapa kegiatan di bulan Agustus tahun 2022 ini. Sehingga tim konsorsium memiliki kalender events dan kegiatan fisik pembangunan hingga Agustus 2023.
“Kami harus menggesa optimalisasi pelabuhan ini, menjadi destinasi wisata domestik. Harapannya bisa beroperasi di bulan Agustus 2023. Sehingga kita harus bisa memulai pelaksanaan pekerjaan fisik ini dalam waktu dekat. Di mana pada Agustus 2023 menjadi acara puncak launching destinasi ini,” jelasnya.
(***/MC Riau)