JAKARTA(Cakrawalaindonesia.online) – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selama ini dikenal sebagai salah satu daerah pertanian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sidrap, sektor pertanian terutama tanaman pangan memiliki andil cukup besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Sidrap sekitar 45,49% pada tahun 2012.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Sidrap mendukung infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) dengan membangun jaringan irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Program P3-TGAI ini dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) agar mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa program infrastruktur kerakyatan atau PKT sangat penting bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. “Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok,” ungkap Menteri Basuki.
Pada tahun 2022, pelaksanaan P3-TGAI di Sidrap telah menjangkau 17 lokasi dengan rata-rata penyerapan tenaga kerja 18 orang di setiap lokasi. Pekerjaannya terdiri dari peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh para petani atau penduduk setempat. Petani pekerja diberi upah harian atau mingguan, sehingga tentu saja menambah pendapatan bagi petani atau penduduk desa terutama pada musim tanam dan panen.
Pelaksanaan P3-TGAI di Sidrap dikerjakan secara bertahap yakni Tahap I untuk 14 lokasi sedangkan Tahap II sebanyak 3 lokasi. Mayoritas pengembangan P3-TGAI bersumber dari Daerah Irigasi (DI) Saddang di Kecamatan Maritengngae dan Watang Sidenreng.
Data dari Pemkab Sindrap, bahwa Kabupaten Sidrap pada tahun 2021 memiliki luas lahan persawahan 49.396 hektare (ha) yang terdiri dari 38.542 ha sawah irigasi dan 10.854 ha sawah non irigasi.
Secara menyeluruh di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional, program PKT irigasi telah dikerjakan di 897 lokasi dengan anggaran Rp174 miliar guna menyerap 16.074 tenaga kerja. Berdasarkan data e-monitoring Kementerian PUPR per 15 September 2022, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Ditjen Sumber Daya Air sudah terlaksana sebesar 92,68 persen senilai Rp173,6 miliar dengan serapan tenaga kerja sebanyak 11.531 orang pada 897 lokasi.
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno mengatakan program PKT P3-TGAI di laksanakan secara swakelola atau tidak boleh dikontraktualkan atau dipihak ketigakan tetapi melalui pemberdayaan masyarakat petani.
“Program P3-TGAI ini diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam memelihara jaringan irigasi yang dibangun serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat karena dampak Pandemi Covid-19,” ungkap Djaya Sukarno.(***)