Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Dubes Heri Akhmadi: Indonesia dan Jepang Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Global 2023

Heri Akhmadi
Dubes Heri Akhmadi: Indonesia dan Jepang Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Global 2023

TOKYO(Cakrawalaindonesia.id) – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menyajikan paparan Economic Outlook 2023 and Prospects for Indonesia – Japan Cooperation lebih dari 130 anggota Komite Ekonomi Indonesia – Jepang KEIDANREN (Federasi Bisnis Jepang) yang hadir baik secara luring maupun daring di Tokyo Rabu 14 Desember 2022.

Dalam paparannya Dubes Heri Akhmadi meyakinkan meski tren ekonomi global pada 2023 akan melambat dengan berbagai tantangan seperti disrupsi rantai pasok global, instabilitas geopolitik dan ancaman resesi, namun Indonesia terus menunjukan fundamental perekonomian yang kuat.

“Menyongsong berbagai momentum strategis tahun 2023, Indonesia dan Jepang perlu perkuat kemitraan untuk jadi penggerak episentrum pertumbuhan ekonomi global. Sinergi dan kolaborasi adalah kunci dalam pemetaan agenda prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN dan Jepang pada G7,” demikian ditegaskan Dubes Heri Akhmadi yang didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi Rima Cempaka.

“Indonesia optimis dapat melalui tekanan ekonomi global secara baik karena memiliki ketahanan ekonomi yang kuat, ditopang oleh konsumsi domestik yang tinggi, iklim investasi yang kondusif dan kinerja positif ekspor. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang diproyeksikan dapat mencapai 5% – 5.3%, Indonesia siap menjadi mitra investasi utama dari kalangan bisnis Jepang,” pungkas Dubes Heri Akhmadi yang juga menjelaskan berbagai tindak lanjut kerja sama yang dapat dijajaki dengan Jepang pasca KTT G-20.

“Saya mengundang kalangan bisnis Jepang untuk memanfaatkan berbagai hasil KTT G-20 di Bali. Diantaranya proyek Health Tourism di Bali dan Sekupang, kerja sama transformasi digital khususnya untuk digital payment, dan tentunya berbagai proyek kerja sama di sektor energi baru dan terbarukan,” ungkap Dubes Heri Akhmadi.

“Khusus terkait transisi energi, Indonesia dan Jepang juga telah secara resmi meluncurkan inisiatif bersama Asia Zero Emission Community (AZEC) di sela-sela KTT G-20 Bali. Pemerintah Jepang menyampaikan komitmennya untuk menyediakan dana USD 500 milyar yang dapat dialokasikan untuk berbagai proyek-proyek ekonomi hijau di Indonesia. Melalui AZEC, Indonesia dan Jepang sepakat bahwa teknologi hijau harus menjadi public goods sebagai upaya bersama mempercepat target pencapaian netralitas karbon,” tambahnya.

Merespon paparan Dubes Heri Akhmadi tersebut, kalangan bisnis Jepang secara umum memberikan tanggapan yang positif dan menyampaikan kesiapan untuk bekerja sama secara erat guna kemajuan ekonomi Indonesia – Jepang.

“Kami memahami pentingnya untuk menjalin kerja sama ekonomi yang erat dengan Indonesia dan siap untuk menyambut baik tawaran berpartisipasi di sektor-sektor prioritas di Indonesia,” tegas Takehiko KAKIUCHI, Chairman of the Board Mitsubishi Corporation yang merupakan Co-Chair Komite Ekonomi Indonesia – Jepang KEIDANREN.

Senada dengan KAKIUCHI, Presiden dan CEO Marubeni Corporation, Masumi Kakinoki tegaskan komitmen kalangan bisnis Jepang untuk mempererat kerja sama dengan Indonesia, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Dalam sesi diskusi juga terungkap besarnya minat bisnis Jepang untuk menanamkan modalnya di berbagai proyek-proyek energi baru dan terbarukan serta rencana pembangunan IKN Nusantara.