Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Dorong Kunjungan Wisman Vietnam, Indonesia Gelar Sales Mission di Hanoi dan Ho Chi Minh City

Sales Mission
Dorong Kunjungan Wisman Vietnam, Indonesia Gelar Sales Mission di Hanoi dan Ho Chi Minh City

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) menyelenggarakan _sales mission_ di dua kota besar di Vietnam, yaitu Hanoi dan Ho Chi Minh City, sebagai upaya mendorong angka kunjungan wisatawan mancanegara dari Vietnam.

Pada _sales mission_ yang diselenggarakan di Hanoi pada 27 Februari 2024 dan Ho Chi Minh pada 28 Februari 2024 ini, Kemenparekraf memfasilitasi 20 _sellers_ yang terdiri dari agen travel dan perhotelan untuk dipertemukan dengan 69 _buyers_ yang merupakan perwakilan perusahaan _outbound travel_ di Vietnam di bawah asosiasi Hanoi UNESCO Travel Club.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/3/2024), mengatakan bahwa Vietnam merupakan pasar potensial dengan kenaikan jumlah wisatawan yang sangat signifikan dari tahun 2022 ke 2023.

“Pada tahun 2022 jumlah wisman asal Vietnam mencapai 68.067, dan pada tahun 2023 mencapai 121.879, atau naik sebesar 79 persen. Angka tersebut sudah melampaui masa sebelum pandemi pada tahun 2019 yaitu sebesar 96.024 wisman,” kata Menparekraf Sandiaga.

_Sales mission_ diawali dengan sambutan dan _welcome remarks_ dari ketua IINTOA Paul Edmundus Tallo, dilanjutkan Ketua Hanoi UNESCO Travel Club, Dubes LBBP RI untuk Republik Sosialis Vietnam Denny Abdi, dan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melalui video tapping. Selanjutnya peserta mengikuti dua sesi _B2B Meeting_ dengan pola _table top (round robin)_ yang diakhiri dengan sesi _lucky draw_ dan makan malam bersama.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan _sales mission_ di Hanoi menghasilkan potensi transaksi mencapai 389.066 dolar AS atau sekitar Rp6.030.523.000 dengan _potential pax_ mencapai 4.186 _pax_.

Sementara pada kegiatan _sales mission_ di Ho Chi Minh City tercatat potensi transaksi mencapai 874.452 dolar AS atau sekitar Rp13.554.006.000 dengan _potential pax_ mencapai 3.593 _pax_.

“Dari _sales mission_ di dua kota ini, diketahui bahwa paket wisata yang paling diminati calon wisatawan asal Vietnam adalah destinasi Bali, Jakarta, dan Yogyakarta dengan durasi kunjungan 4 sampai 5 hari,” kata Made.