Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Disaksikan Ketua NOC Indonesia, Rahmat Raih Perak di Qatar Open

NOC Indonesia
Disaksikan Ketua NOC Indonesia, Rahmat Raih Perak di Qatar Open

DOHA(Cakrawalaindonesia.id) – Lifter Tim Indonesia Rahmat Erwin Abdullah sukses membawa pulang tiga medali perak saat bertanding di kelas 81kg putra di International Weightlifting Federation (IWF) Grand Prix II Qatar Open di Doha pada Sabtu (9/12) atau Minggu (10/12) dini hari. Keping perak tersebut didapatkanya di angkatan snatch, clean&jerk, dan total angkatan.

Rahmat membukukan total angkatan 362kg (snatch 161kg; clean&jerk 201kg). Ia terpaut 8 kg dari lifter Korea Utara Ri Chong Song yang membuat total angkatan 374 (snatch 165kg; clean&jerk 209kg).

Perunggu angkatan clean&jerk dan total angkatan diamankan atlet Turkmenistan Gaygysyz Torayev. Sementara untuk perunggu angkatan snatch diamankan Briken Calja dari Albania.

Rahmat bersyukur pulang ke Tanah Air dengan membawa medali. Meski demikian, ia mengaku tak cukup puas. Terutama ketika ia belum berhasil mengangkat percobaan ketiga angkatan clean&jerk.

Usai berhasil mengangkat 201kg pada percobaan kedua clean&jerk, Tim Pelatih menetapkan angkatan Rahmat di 210kg untuk percobaan ketiga. Ketika Ri sukses mengangkat 209kg di percobaan ketiga, tim pelatih pun menaikan target angkatan Rahmat menjadi 214 atau 13kg dari angkatan keduanya.

“Alhamdulillah (pertandingan) berjalan lancar. Memang kita tahu lifter Korea Utara kuat di kelas ini. Jadi tadi saat percobaan ketiga angkatan clean&jerk, kita sudah pakai strategi tembak (angkatan) saja, makanya naiknya cukup lumayan dan sedikit grogi di panggung, tapi penampilan saya keseluruhan bagus, tinggal mempertajam saja hasil evaluasi penampilan saya di sini,” kata Rahmat.

Rahmat sejatinya biasa tampil di kelas 73kg. Hanya saja, peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo ini pernah memiliki penampilan ciamik di SEA Games 2023 Kamboja ketika dirinya turun di kelas 81kg. Rahmat mampu membawa pulang emas, sehingga hal ini membuat tim pelatih dari PB PABSI mencoba menurunkan Rahmat di kelas 81kg. Bahkan saat itu, ia langsung membukukan rekor.

Untuk di Paris, Rahmat sendiri diproyeksikan turun di kelas 73kg. Terlebih saat ini, ia masih memimpin “Race to Paris” di kelas tersebut. Sebagai informasi hanya top ten teratas yang berhak tampil di Paris, dan IWF hanya memberikan jatah satu lifter untuk setiap Komite Olimpiade Nasional di setiap angkatan.

“Turnamen di Doha merupakan kualifikasi Olimpiade Paris. Selanjutnya kami masih ada lagi di Tashkent dan Bangkok untuk tahun depan. Jadi saya harus berlatih lebih keras lagi, lebih menyiapkan fisik maksimal, dan berlatih lebih disiplin. Kalau tampil di kelas 81kg ini lebih mencoba, melatih mental saya juga,” kata Rahmat.

NOC Indonesia Bangga atas Prestasi Rahmat

Penampilan Rahmat langsung disaksikan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari. Okto, sapaan karib Raja Sapta, Okto datang bersama Komite Eksekutif NOC Indonesia Josephine Tampubolon dan Head of Legal Sport Commission NOC Indonesia Dodi S Abdulkadir.

Okto hadir memenuhi undangan dari Presiden Federasi Angkat Besi Asia (AWF) Mohamed Yousef Al Mana dan Presiden Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) Mohammed Jallod.

“Saya memiliki hubungan yang baik dengan angkat besi dan sudah seperti keluarga. Presiden AWF dan IWF sahabat saya. Ketua PB PABSI Rosan Roeslani juga abang saya, jadi dari Federasi Nasional ke Internasional Federation itu punay relasi yang kuat,” ujar Okto yang juga turut mengalungkan medali di victory ceremony kepada Rahmat.

“Rahmat ini pemegang rekor di kelas 73kg dan 81kg, tentu harapan masyarakat Indonesia sangat besar kepada dia. Tapi, Rahmat tidak boleh menjadinya bebas, justru harus bisa menjadi motivasi untuk tampil lebih baik. Insya Allah, Rahmat bisa memberikan yang terbaik untuk Merah Putih,” kata Okto.

Ia mengaku grogi ketika menyaksikan Rahmat mencoba mengangkat clean&jerk di percobaan ketiga. “Yang saya khawatirkan bukan kalah atau menang, tetapi lebih jangan sampai Rahmat cedera. Alhamdulillah ia baik-baik saja, dan ini yang bersama harus kita jaga. Semoga atlet-atlet kita semua sehat dan bisa tampil maksimal di Paris.”

Indonesia telah meraih empat perak di Doha. Selain tiga keping perak Rahmat, Merah Putih juga mendapat satu medali perak lainnya dari Eko Yuli Irawan lewat angkatan snatch 61kg putra.

Indonesia masih memiliki dua lifter lagi yang akan tampil, yaitu Tsabitha Alfiah Ramadani (71kg putri) pada 10 Desember serta Nurul Akmal (+87kg putri) pada 14 Desember.