SYDNEY(Cakrawalaindonesia.id) – Christian Adinata tanpa kesulitan berarti mampu mengatasi perlawanan Ephraim Stephen Sam asal Australia. Lewat laga yang berjalan singkat, pemain tunggal putra Indonesia itu memang unggul segalanya atas wakil tuan rumah.
Pada laga babak pertama turnamen BWF World Tour Super 300 yang berlangsung di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Rabu (16/11), Christian tampil begitu nyaman dan dominan. Dia pun menang 21-4, 21-7 dalam pertarungan berdurasi 27 menit.
“Puji Tuhan saya bisa menang dan tanpa cedera. Saya bisa tampil maksimal dan seluruh kemampuan bisa saya keluarkan,” ujar Christian kepada Tim Humas dan Media PBSI.
Menurut pemain yang menduduki peringkat 80 dunia ini, dari segi kualitas dan kemampuan, pemain tuan rumah ini memang masih di bawah. Meski begitu, Christian tidak mau memandang enteng lawan.
“Lawan memang kualitasnya masih jauh. Pertandingan ini coba saya manfaatkan beradaptasi dengan kondisi lapangan dan menjalankan strategi dari awal menyerang,” sebut Christian.
Dituturkan Christian, dari pertandingan tadi, strategi menyerang yang diterapkan bisa berjalan baik. Apalagi selama bertanding tidak ada kendala. “Lapangan normal, tidak ada angin dan kendala lain. Dari awal saya yakin bisa mengalahkan lawan,” ujar Christian.
Dengan kemenangan itu, Christian di babak kedua akan ketemu Kodai Naraoka. Pebulutangkis asal Jepang ini di babak pertama berhasil menekuk wakil Pelatnas Cipayung, Shesar Hiren Rhustavito, 21-11, 21-8.
“Besok saya harus lebih siap melawan Kodai. Untuk menghadapi dia, saya akan berdiskusi dengan pelatih, melihat video lawan, dan juga minta masukan dari senior-senior saya untuk bagaimana cara menghadapi Kodai,” sebut Christian.
Sementara Vito, sapaan akrab Shesar Hiren Rhustavito, mengaku begitu kecewa dengan kekalahan ini. Dia merasa fisiknya belum capek, tahu-tahu pertandingan sudah rampung.
“Rasanya saya belum capek. Saya seperti belum main, tahu-tahu sudah kalah. Meskipun begitu, harus diakui, dia memang ulet,” sebut Vito.
Menurut Vito, permainannya tidak ke luar sama sekali. Strategi untuk meredam Kodai, juga tidak masuk. Rencana strategi Vito adalah ingin bermain cepat. Ternyata, polanya itu tidak ke luar karena sepanjang laga dia ditekan terus lawan.
“Dari awal saya akui, pola permainan saya polos. Pola yang ingin saya terapkan, tidak ke luar sama sekali. Saya kecewa dengan kekalahan ini,” kata Vito.
Satu wakil Indonesia yang lain, Tommy Sugiarto, juga tersisih di babak pertama. Pemain profesional ini dihentikan Lu Guang Zu asal China, 18-21, 17-21.