JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – BADAN URUSAN LOGISTIK MEMINTA SATGAS PANGAN AWASI PENYALURAN BERAS IMPOR DALAM OPERASI PASAR/ PEKAN INI// LANGKAH INI DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA ‘MAFIA’ BERAS YANG MEMBUAT HARGA KEBUTUHAN POKOK ITU TIDAK TERKENDALI DI TENGAH MASYARAKAT.
BULOG BERENCANA MULAI MENYALURKAN BERAS IMPOR DALAM OPERASI PASAR SEBESAR 100.000 TON PEKAN INI// DALAM PELAKSANAANNYA/ BULOG MEMINTA BANTUAN KE SATGAS PANGAN UNTUK MENGAWASI/ PASALNYA BULOG TELAH MENCIUM ADANYA PERMAINAN ‘MAFIA’ BERAS/ SEHINGGA HARGA KEBUTUHAN POKOK ITU MENJADI TIDAK TERKENDALI DI PASARAN.
DIREKTUR UTAMA PERUM BADAN URUSAN LOGISTIK BUDI WASESO PUN GERAM MELIHAT FENOMENA INI// DALAM KETERANGANNYA KEPADA WARTAWAN/ BUDI MENDUGA SUPLAI BERAS ITU DIKENDALIKAN OLEH PARA ‘MAFIA’ TERSEBUT// LANGKAH INTERVENSI YANG DILAKUKAN BULOG SEBELUMNYA LAYAKNYA MENGGARAMI LAUTAN// SEBAB/ PARA PEDAGANG PASAR MENGATAKAN MEREKA MEMBELI BERAS OPERASI PASAR DENGAN HARGA TINGGI.
DIKETAHUI/ BERAS IMPOR YANG AKAM DIJUAL MERUPAKAN JENIS PREMIUM// LANTARAN BERSTATUS SEBAGAI CADANGAN BERAS PEMERINTAH MAKA BULOG MENJUALNYA DENGAN HARGA 8.300 RUPIAH PER KILOGRAM/ SEHINGGA HARGA ECERAN TERTINGGI DI MASYARAKAT SEHARUSNYA TIDAK LEBIH DARI 9.000 RUPIAH.
MENCEGAH HAL ITU TERULANG/ BULOG MEMBOLEHKAN PARA PEDAGANG UNTUK MEMBELI BERAS SECARA LANGSUNG TANPA MELALUI KORDINATOR.
SOT: BUDI WASESO/ DIREKTUR UTAMA PERUM BADAN URUSAN LOGISTIK
01.10-04.51
Saya harus jelaskan semua supaya jangan bergulir suara-suara yang negatif. Kemarin ada masalah impor mulai gonjang-ganjing, sekarang kita operasi pasar gonjang-ganjing juga. Bahwa tugas Bulog itu bukan dagang, bukan cari untung, jelas ya. Impor juga bukan maunya Bulog, karena itu perintah negara. Kenapa ada itu? Karena ada putusan dari negara. Kenapa keputusan dibuat? Karena situasi beras sedang tidak normal. Yang tahu persis sebenarnya pada pedagang ini, benar gak kalau beras ini kurang? Kalau ada yang bilang lebih ya terima kasih. Kira-kira beras kurang atau lebih? Kurang….
Kenapa akhirnya negara harus mengimpor? Karena suplainya kurang. Kenapa kurang? Ya karena sesuatu. Kita tidak usah mencari ‘kambing hitam’ terus mencari siapa-siapa, tidak…tapi situasinya seperti itu. Saya tidak tahu begitu banyaknya (beras) yang kita lepas tetapi harganya tetap tinggi. Kalau tanda kutip ada “mafia”, memang ada. Nanti saya kasihkan ke satgas pangan. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintahnya pak presiden. Kita gelontorkan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan dan sesuai kekuatan yang ada, bukan monopoli. Sekali lagi, tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan karena beras ini adalah kebutuhan pokok yang mendasar. Setiap pedagang beras berhak mendapatkan dengan harga murah.
Beras yang saya lepas sekarang itu beras impor yang notabenenya broken 5 atau beras premium Dijualnya Rp 8.300, seharusnya dengan Rp 8.300 sampai ke konsumen ya Rp 9.000 paling mahal. Tapi yang terjadi apa? Harganya tetap tinggi. Saya sudah mengikuti semua, kemarin saya pancing (mafianya) saya ikuti, jangan kira saya tidak ikuti. Ternyata para pedagang ini dengan harga mahal, dari mana dia mau jual murah. Satgas pangan nanti saya kasih target operasinya. Tidak bisa cara begini, tidak ada penguasaan-penguasaan. Saya sudah sampaikan kepada pimpinan daerah Bulog saya, siapa yang bermain dengan beras ini kan saya pecat. Harapannya bulog itu menjual (beras dengan harga) murah, sampai kepada konsumen masyarakat ya tetap murah.
SEBELUMNYA/ BADAN URUSAN LOGISTIK MEMBUKA KERAN IMPOR BERAS SEBESAR 500.000 TON PADA DESEMBER 2022/ SELAIN MEMENUHI KEBUTUHAN DALAM NEGERI/ IMPOR BERTUJUAN UNTUK MENGENDALIKAN TINGGINYA HARGA BERAS DI PASARAN.
SEA TODAY CONTRIBUTOR REPORTING FROM JAKARTA