CIO—Pelestarian kedudayaan di Yogyakarta terus berlanjut, salah satunya menggelar pertunjukan seni ketoprak yang dimainkan oleh para pedagang kaki lima (PKL).
Pertunjukan ketoprak yang diselenggarakan oleh Sanggar Kesenian Pasar Kota (Kapeka) Yogya itu didukung oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY menyebut dukungan untuk pelestari budaya berupa dana fasilitas bagian dari program Bantuan Pemerintah tentang Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya tahun 2022.
Verifikator BPNB DIY, Bergas Prakoso Wiharto, mengatakan pendanaan kegiatan pelestarian budaya itu diberikan kepada perseorangan atau kelompok masyarakat yang memiliki usulan kegiatan pelestarian nilai budaya.
“Melalui program ini BPNB DIY membantu dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelestarian nilai budaya mendorong partisipatif masyarakat memajukan kebudayaan,” katanya.
Setidaknya terdapat 30 proposal diterima BPNB DIY yang mengajukan pendanaan kegiatan pelestarian nilai budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setelah dilakukan seleksi dan penilaian sekira 120 proposal yang masuk ke BPNB DIY, kata Prakoso, pihaknya menjatuhkan pilihan penerima bantuan dana budaya kepada Sanggar Kesenian Pasar Kota (Kapeka) Yogya.
Dipilihnya Sanggar Kesenian Pasar Kota (Kapeka) Yogya menerima bantuan dana untuk menyelenggarakan pertunjukan ketoprak karena dinilai memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri.
“Kami memilih Kapeka karena mereka adalah pedagang di pasar tradisional yang masih punya kemauan bergerak melakukan pelestarian nilai budaya lokal,” kata Prakoso.
Menurut dia, stimulasi dari pemerintah dalam pelestarian nilai budaya itu menjadi sangat penting untuk menjaga semangat dan menyalurkan ekspresi sekaligus kreativitas para pelaku budaya di DIY.
“Salah satunya mengangkat ketahanan budaya di Yogyakarta dengan memberikan fasilitas dalam bentuk pendanaan kegiatan pelestarian nilai budaya,” katanya.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, BPNB DIY akan terus mendorong masyarakat dalam kegiatan pelestarian budaya.
Ketua Sanggar Kapeka Yogyakarta, Juwantina, mengungkapkan persiapannya dalam pergelaran ketoprak di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) pada tanggal 25 Juni 2022, membutuhkan waktu yang tidak pendek sejak proposal dikirimkan ke BPNB DIY.
Pertunjukan ketoprak dengan lakon “Roro Kanthil” yang digarap secara kolektif meski hanya dimainkan kurang dari 30 pemain akhirnya terpilih untuk mementaskan kesenian trasional yang kini mulai tergeser budaya asing.
“Kami pilih pentas seni ketoprak dan tema yang dibawakan itu Roro Kanthil,” kata Juwantina.
Selain pementasan ketoprak, Sanggar Kapeka juga memiliki kegiatan seni tari dan musik tradisional.
Sanggar Kapeka berharap dengan adanya fasilitas dari pemerintah untuk pelestarian nilai budaya dapat lebih intens dalam kegiatan seni dan budaya.
“Ini kesempatan kami tampil berekspresi untuk nguri-uri (melestarikan) budaya jawa,” pungkasnya.