Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
ACEH  

BKSDA Aceh Kembali Lepasliarkan Harimau Sumatera di Taman Nasional Gunung Leuser

Lhokbe harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) berkelamin jantan umur 5 tahun dilepasliarkan BKSDA Aceh ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk menghindari ancaman habitat. (Dok. BKSDA Aceh/ CIO)

ACEH(CIO) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kembali melespasliarkan harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk menghindari ancaman habitat.

Harimau jantan berumur 5 tahun itu diberi nama Lhokbe yang diambil dari nama Desa Lhok Bengkuang tempat di mana harimau Sumatera itu diselamatkan.

“Harimau Sumatera Lhokbe diselamatkan dari Desa Lhok Bengkuang karena menimbulkan interaksi negatif,” kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, dikutip CIO, Senin (22/08/2022) dari laman resmi BKSDA Aceh.

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera itu mempertimbangkan kelayakan daya dukung seperti populasi, ancaman habitat dan ketersediaan pakan.

Pelepasliaran harimau Sumatera pada Kamis, (18/08/2022) itu dilakukan oleh Tim Balai KSDA Aceh Seksi Konservasi Wilayah 2 Subulussalam, Resor KSDA Tapak Tuan, Resor KSDA Trumon, Resor KSDA Aceh Tenggara dan Tim Medis BKSDA Aceh.

Sekaligus Tim dari Balai Besar TNGL Bidang Pengelolaan Wilayah Taman Nasional Wilayah 1 Tapak dan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 2 Kutacane menggandeng Polres Aceh Selatan, WCS-IP, dan FKL.

Agus mengatakan pelepasliaran harimau Sumatera Lhokbe perlu dilakukan demi keamanan dan keselamatan masyarakat umum dan melaksanakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/6/2018.

Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered.

BKSDA Aceh menyebut dari hasil observasi dan pemeriksaan medis terhadap harimau Sumatera Lhokbe selama di Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Tapaktuan Balai Besar TNGL menunjukkan kondisi sehat dan normal.

Selain itu tidak ditemukan cacat fisik terhadap harimau Sumatera Lhokbe. Nafsu makan dan minum Lhokbe juga terlihat baik, ujar Agus.

Diagnosa pengambilan sampel darah harimau Sumatera Lhokbe melalui pemeriksaan haematologi dan tes Canine Distamper Virus (CDV) juga menunjukkan kondisi normal dan sehat.

“Dari uji CDV menunjukan hasil negatif,” kata Agus.

Lebih lanjut, setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan medis lengkap dengan uji kelayakan lokasi pelepasliaran, BKSDA Aceh menyatakan Lhokbe siap dilepasliarkan.

Dalam perjalanan menuju Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didampingi oleh tim dokter hewan, Lhokbe terlihat tenang.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, berharap Lhokbe dapat beradaptasi dan menemukan pasangannya kemudian berkembang biak sehingga menambah populasi di alam.

Meski sudah dilepasliarkan, pihak BKSDA Aceh tetap akan memantau perkembangan harimau Sumatera Lhokbe melalui kamera khusus yang nantinya dipasang di titik-titik tertentu.

“Semoga Lhokbe dapat beradaptasi dengan cepat dan berkembang biak sehingga dapat menambah populasi di alam.”

Untuk menjaga kelestarian habitat harimau Sumatera, BKSDA Aceh mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal ceroboh yang melanggar hukum akibatnya malah merugikan diri sendiri.(***)