CIANJUR(Cakrawalaindonesia.id) – Penanganan bencana gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11) yang lalu, masih berlanjut hingga hari ini Sabtu (10/12).
Salah satu proses penanganan yang masih dilakukan ialah identifikasi korban meninggal dunia yang dilakukan oleh Tim Identifikasi Korban Bencana yang lebih dikenal dengan _Disaster Victim Identification_ (DVI) Polri.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, tim _DVI_ menjadi bagian dari pendataan korban yang dikeluarkan oleh Posko Tanggap Darurat Gempa Cianjur.
“Data korban yg dikeluarkan oleh data _center_ di posko salah satunya dari DVI yang ada di RSUD Sayang Cianjur ini,” kata Raditya saat menyambangi Pos _DVI_ di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (10/12).
Dirinya menambahkan, penanganan gempa Cianjur ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran.
“Pembelajaran dari Cianjur sebagai salah satu mekanisme terintegrasi dari sisi data yang akan disampaikan kepada publik,” lanjutnya.
“Ke depannya diharapkan kolaborasi lebih intens dengan tim _DVI_ terutama dalam proses respon tanggap darurat,” pungkas Radit.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Puspa Yuwi yang menjadi salah satu personil tim _DVI_ Polda Jawa Barat berujar, _DVI_ melakukan pendataan berdasarkan adanya laporan kehilangan dari keluarga maupun kerabat.
“Pos _ante mortem_ yang menerima pelaporan orang hilang, dengan menggali sebanyak mungkin ciri-ciri fisik ketika hidup dan mengumpulkan bukti identitas orang yang dilaporkan hilang tersebut serta mengambil sampel _DNA_ keluarga,” ujar Dokter Puspa.
Sementara itu Dokter Ihsan Wahyudi selaku Dokter Forensik yang bertugas menangani identifikasi jenazah menjelaskan, setelah pos _ante mortem_ selanjutnya pos _post mortem_ yang salah satu tugasnya melakukan pencocokan data dari jenazah yang ditemukan dengan data-data orang yang dilaporkan hilang.
“Menerima korban atau jenazah dan melakukan pemeriksaaan secara detail dan identifikasi, kemudian melakukan pengambilan sampel _DNA_, hingga pemulasaran sesuai permintaan keluarga,” ungkap Dokter Ihsan.