Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Asian Agri Beri Reward Ratusan Juta ke Desa Bebas Api di Pelalawan

PEKANBARU(CIO) — Asian Agri memberikan penghargaan kepada desa-desa binaannya di Kabupaten Pelalawan, Riau, yang dinilai telah berhasil bebas api dan menekan kebakaran di desanya. Dua desa tersebut yakni Desa Bagan Limau Ukui dan Desa Segati Langgam.

Head of Operations Asian Agri, Omri Samosir mengatakan bahwa program desa bebas api ini telah diluncurkan Asian Agri sejak 1 Mei 2016 hingga saat ini. Yang mana, bagi desa yang berhasil zero fire bebas api akan mendapatkan insentif atau reward sebesar Rp100 juta. Sedangkan, bagi desa yang berhasil menekan kebakaran di bawah 1 hektar akan mendapatkan reward sebesar Rp50 juta.

“Alhamdulillah dari 5 desa binaan kami, ada dua yang berhasil mendapatkan reward ini yakni Desa Bagan Limau Ukui berhasil zero fire dan mendapatkan Rp100 juta. Sedangkan, Desa Segati Langgam mendapatkan reward Rp50 juta karena berhasil menekan kebakaran di bawah 1 hektar selama periode 2021-2022,” kata Omri dalam acara penandatangan MoU periode 2022-2023 dan pemberian penghargaan desa bebas api binaan Asian Agri di Hotel Grand Elite Pekanbaru, Jumat (10/06/2022).

Ia berharap semoga desa-desa binaan lainnya dapat mencontoh kesuksesan dua desa yang berhasil menekan kebakaran tersebut.

“Program desa bebas api ini terbukti mampu mengurangi dan meminimalisir kebakaran hingga berkurang 50 persen setiap tahunnya. Jika kebakaran pada tahun 2015 mencapai 1.700 hektar, pada tahun 2021 menjadi 1,7 hektar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyatakan sangat mengapresiasi program desa bebas api Asian Agri tersebut.

“Pencegahan karhutla ini menjadi tugas kita semua, baik dari unsur Pemerintah, TNI/Polri, Masyarakat dan Perusahaan. Sehingga kami sangat menyambut baik program Asian Agri yang sudah lama sejak 2016. Ini dapat memotivasi desa di areal sekitar konsesi agar ikut menjaga dan terjaga dari api,” kata Edy.

Ia juga mengingatkan bahwa lebih baik mencegah api sejak dini daripada harus menanggulanginya.

“Pencegahan Karhutla harus lebih diperhatikan daripada kita harus menanggulangi api. Dari sisi cost dan sumberdaya yang kita kerahkan juga akan lebih besar dibandingkan pencegahan dan mitigasi,” tukasnya.

(***/mcr/rat)