Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
JATENG  

Anggar Kursi Roda Dipertandingkan di APG 2025 Thailand, PEPARNAS XVII Jadi Ajang Cari Bakat

Anggar Kursi Roda
Anggar Kursi Roda Dipertandingkan di APG 2025 Thailand, PEPARNAS XVII Jadi Ajang Cari Bakat

SOLO(Cakrawalaindonesia.id) – Cabang olahraga (Cabor) anggar kursi roda direncanakan akan dipertandingkan pada ajang ASEAN Para Games (APG) Thailand 2025 nanti. Rencana ini disambut baik atlet dan pelatih anggar kursi roda Indonesia yang tengah tampil di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 pada 6-13 Oktober 2024.

Tim anggar kursi roda asal Jawa Tengah berharap agar atletnya bisa masuk di pelatihan nasional (Pelatnas) untuk ajang APG 2025  mendatang.

“Iya benar, anggar kursi roda mau dipertandingkan di ASEAN Para Games Thailand. Di PEPARNAS ini menjadi tolok ukur kita sebagai persiapan di Thailand nanti,” kata pelatih anggar kursi roda Jateng, Firman Raflesio, saat ditemui di Solia Zigna Solo, Selasa (8/10/2024).

Firman membeberkan Jateng memiliki 15 atlet anggar kursi roda, terdiri dari tujuh putri dan delapan putra. Dia menyebut PEPARNAS XVII di Solo ini dimanfaatkannya untuk menjaring atlet-atlet yang potensial supaya bisa tampil di ASEAN Para Games 2025.

“Optimis banyak atlet dari Jateng yang terpilih dan masuk pelatnas untuk mewakili Indonesia di ASEAN Para Games,” ungkap Firman.

Di sisi lain, Firman mengungkapkan anggar kursi roda ini merupakan cabor baru atau tambahan di PEPARNAS XVII. Meskipun begitu, dia optimistis dengan hasil dari program latihan yang dilakukan selama ini.

“Persaingan cukup ketat, daerah-daerah lain sudah prepare latihan dan pelatdanya sudah lama juga, tapi kita 100 persen siap bersaing,” imbuh dia.

Rencana anggar kursi roda yang akan dipertandingkan di ASEAN Para Games 2025 juga disambut baik kontingen Jawa Barat. Pelatih anggar kursi roda Jabar, Ismail Ibnu, berharap atlet-atlet di Jabar bisa masuk pelatnas untuk tampil di APG.

“Mudah-mudahan terpilih juga atlet-atlet dari Jabar. Harapannya yang terpilih nanti merupakan atlet-atlet terbaik yang dihasilkan dari PEPARNAS XVII SOLO 2024 ini,” tutur Ismail.

Ismail membeberkan Jabar hanya membawa tujuh atlet untuk anggar kursi roda di PEPARNAS XVII. Meski begitu, dia optimis ada atlet Jabar yang masuk pelatnas. Apalagi di hari pertama, Senin (7/10/2024), ada dua atletnya yang meraih medali emas.

“Ini memang baru pertama kali dipertandingkan. Tentu ini menjadi angin segar kami semua, mudah-mudahan bisa berkembang ke depannya,” kata dia.

Atlet anggar kursi roda asal Jateng Ahmad Saidah mengaku PEPARNAS XVII sebagai motivasi untuk bisa tampil di ASEAN Para Games nanti.

“Jadi ini cambuk bagi saya, makanya target saya harus bisa mendapatkan emas. Target saya pengen ikut di Thailand nanti, optimis bisa masuk,” jelas dia.

Pada Asian Para Games 2018 lalu, anggar kursi roda dipertandingkan sehingga ada pelatnas. Akan tetapi, setelah itu cabor ini vakum selama kurang lebih enam tahun sehingga tidak ada pembinaan.

“Baru kali ini muncul, enam tahun penantian tidak sia-sia. Kalau persiapan cukup mepet cuma dua bulan saja. Setelah ini akan terus latihan sebagai persiapan juga,” aku Ahmad.

Sementara itu, anggar kursi roda direncanakan bakal dipertandingkan di ASEAN Para Games Thailand 2025 mendapat apresiasi dari wasit anggar kursi roda Paralimpiade Paris 2024 asal Indonesia, Edi Suwarto.

Menurutnya, anggar kursi roda ini baru dipertandingkan di PEPARNAS XVII di Solo. Ada kemungkinan besar ajang ini sebagai tahap awal pemantauan dan penjaringan atlet.

“Ini mungkin sebagai tahap awal untuk pemantauan dan penjaringan atlet. Mungkin nantinya NPC akan memasukan ke dalam pemusatan latihan,” kata Edi.

Di sisi lain, Edi menyebut di ASEAN Para Games anggar kursi roda memang belum pernah dipertandingkan. Maka dari itu, PEPARNAS XVII di Solo menjadi ajang untuk menjaring potensi dan bakat para atlet.

“Sebagai catatan tahun depan itu, Indonesia sudah diputuskan sebagai tuan rumah kejuaraan dunia (World Abilitysport Games), di mana anggar kursi roda itu sebagai salah satu cabor wajib dipertandingkan,” papar dia.

Edi berharap ke depan anggar kursi roda ini akan terus dikembangkan mengingat ini adalah cabor Paralimpiade dan cabor individu.

“Jadi peluang untuk mendapatkan medali di event internasional itu lebih besar. Karena cukup banyak emas yang dipertandingkan,” jelas dia.