BANDAACEH(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku ekonomi kreatif agar meningkatkan inovasi sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produk yang dihasilkannya.
Menparekraf Sandiaga saat hadir di acara “Pelatihan UMKM Kreatif: Pengolahan Tiram Menjadi Kerupuk Tiram” di Kuliner River Walk, Banda Aceh, Rabu (03/08/2022), mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif di tanah air saat ini dihadapkan pada beragam tantangan di antaranya pandemi COVID-19, kesulitan ekonomi, kenaikan harga-harga bahan pokok, hingga menyempitnya kesempatan kerja.
“Hari ini kita langsung gerak cepat dengan menghadirkan pelatihan, kita langsung melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat, pelaku ekonomi kreatif. Diantaranya harga-harga kebutuhan yang meningkat dan juga penciptaan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pelatihan ini, kata Sandiaga, menjadi salah satu upaya dari kementeriannya untuk menghadirkan solusi yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Melalui pelatihan ini para pelaku ekonomi kreatif diajak untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dengan menghadirkan nilai tambah suatu produk sehingga menjadi produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
“Saya yakin upaya kita di sini akan memperkuat ekonomi kita, dengan target tahun ini 1,1 juta lapangan kerja baru dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” kata Sandiaga.
Dengan pelatihan ini para pelaku ekonomi kreatif juga diharapkan dapat mendukung program “One Village One Product” di desa wisata.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, mengapresiasi ragam dukungan program yang dihadirkan Kemenparekraf/ Baparekraf dalam mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Banda Aceh.
“Mudah-mudahan ke depan Banda Aceh semakin berkembang, terutama untuk produk-produk ekonomi kreatif. Saya harapkan produk-produk dari UMKM ini dapat terus kita kembangkan,” kata Bakri.
Sementara Anggota Komisi X DPR, Illiza Sa’aduddin Djamal, berharap pelatihan ini dapat meningkatkan daya tarik Banda Aceh sebagai tujuan wisata.
“Kita ingin siapa pun yang datang ke kota ini mendapatkan layanan yang maksimal sehingga mereka ingin kembali, termasuk bagaimana mereka bisa juga hadir ke desa-desa kreatif. Jadi tidak hanya desa wisata tapi desa kreatif. Dengan kehadiran pemerintah untuk memberikan dukungan, insya Allah ini menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Illiza.(***)