CIO—Biola berumur 300 tahun milik seorang pengusaha di Jepang laku terjual hingga belasan juta dolar AS di New York, Amerika Serikat.
Namun, biola itu bukan satu-satunya yang terjual pada lelang yang digelar oleh Nippon Music Foundation.
Dilansir CIO dari Kyodo News, biola Stradivarius buatan tahun 1714 hasil karya Antonio Stradivari dijual oleh Tokuji Munetsugu dengan harga 15 juta dolar AS.
Tokuji Munetsugu adalah seorang pengusaha restoran kari di Jepang yang memulai usahanya sejak tahun 2007.
Jika dirupiahkan harga biola berumur 300 tahun yang terjual itu setara dengan Rp 219.224.250.000.
Namun Stradivarius lain, biola dengan nama yang sama, terjual pada tahun 2011 dengan harga lelang 16 juta dolar AS.
Harga itu adalah lelang tertinggi yang pernah digelar di London.
Biola langka milik Tokuji itu sebelumnya dimiliki oleh seorang pemain biola abad ke-20 bernama Toscha Seidel.
Toscha pernah memainkan biola itu dalam musik soundtrack film berjudul “The Witch of Oz” pemenang Oscar tahun 1939.
Sebagai penggemar musik klasik yang bersemangat, Tokuji, pernah meminjamkan Stradivarius kepada para seniman muda berbakat melalui kompetisi ‘Munetsugu Angel Violin Competition’.
“Saya ingin alat musik ini dimainkan di luar Jepang,” kata Tokuji.
Hasil penjualan biola milik Tokuji itu telah didaftarkan oleh Nippon Music Foundation sebagai penggalangan dana bagi korban gempa bumi dan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan Jepang di bagian Timur.
Sejumlah pengamat musik dalam pelelangan itu mengatakan biola milik Tokuji merupakan alat instrumen periode keemasan yang kondisinya masih terjaga dan terawat dengan baik.
Pada abad ke-17 hingga abad 18 Stradivarius dianggap sebagai alat musik terbaik yang pernah dibuat oleh keluarga Stradivari, Italia.
Secara analisis akustik, biola buatan keluarga Stradivari memiliki kualitas suara yang tidak bisa disamakan dengan biola buatan abad ke-19 hingga abad ke-20.
Ketenaran biola Stradivarius tersebar luas dengan kisah-kisah fiksi yang menakjubkan hingga periode zaman milenial.