JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi dari Bank Dunia (World Bank) yang dipimpin oleh Portfolio and Operations Manager, Ms. Bolormaa Amgaabazar di Kantor Kementerian PU, didampingi antara lain oleh Infrastructure Program Leader World Bank Indonesia and Timor-Leste, Ms. Claudia Vasquez, Kamis (19/12/2024). Pertemuan tersebut mendiskusikan tindak lanjut dukungan Bank Dunia terhadap kegiatan the Indonesia National Seismic Resilience Project dan National Urban Transformation Project.
Wamen Diana mengatakan program resiliensi terhadap bencana gempa bumi sangat penting untuk Indonesia yang merupakan negara dengan potensi bencana gempa bumi yang sangat besar karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik dan kawasan lempeng tektonik dan sesar/patahan aktif serta gunung api.
“Saya berharap program ini bisa dilaksanakan di daerah-daerah yang banar-benar rawan bencana gempa dan upaya mitigasi atau pencegahan secara terintegrasi dan berkelanjutan, bukan hanya pascabencana,” kata Wamen Diana.
Wamen Diana, rencana pelaksanaan kegiatan The Indonesia National Seismic Resilience Project yang akan didukung World Bank akan dilaksanakan melalui penguatan bangunan publik (retrofitting) atau pembangunan bangunan publik, serta mengoptimalisasikan pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) Kementerian PU dalam pelaksanaannya.
“Yang juga tidak kalah penting adalah capacity building-nya. Bagaimana kita mengaplikasikan hasil-hasil yang sudah dikeluarkan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) tentang buku peta sumber gempa dan dikolaborasikan dengan pengalaman World Bank,” kata Wamen Diana.
Wamen Diana juga berpesan untuk National Urban Transformation Project (NUTP) agar terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri selaku Pembina pemerintah daerah, sehingga ada komitmen dari pemda dalam peningkatkan kapasitas untuk merencanakan pembangunan perkotaan secara terpadu.
Pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang skema program rehabilitasi dan preservasi jalan daerah melalui instrumen loan Program for Results (PforR) serta proyek rehabilitasi irigasi, khususnya yang bersumber dari bendungan guna mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, termasuk proyek peningkatan akses air air minum dan sanitasi layak. Diharapkan dengan keterlibatan World Bank dapat membantu percepatan pencapaian target untuk program pengelolaan air minum dan sanitasi di Indonesia.