JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral dalam rangka kesiapan menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (22/11/2024). Guna mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas selama masa Nataru, Kementerian PU memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol yang sudah operasional sepanjang 3.020 km dan jalan nasional sepanjang 47.603 km dengan kondisi kemantapan jalan 93,88%.
Wamen Diana mengatakan guna memberikan kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas selama Nataru, Kementerian PU akan menghentikan sementara pekerjaan preservasi jalan tol maupun jalan nasional sejak H-10 atau tanggal 15 Desember 2024.
“Kami memastikan seluruh jalan nasional dalam kondisi mantap, tidak ada lubang, serta bangunan pelengkap jalan dalam kondisi baik. Kami meminta tidak ada kegiatan perbaikan jalan baik jalan tol maupun non tol pada tanggal 15 Desember 2024 – 5 Januari 2025,” kata Wamen Diana.
Untuk menambah kelancaran arus lalu lintas, Kementerian PU juga akan membuka ruas tol fungsional sementara untuk umum sepanjang 120,4 km yang terdiri dari di Pulau Sumatera sepanjang 90,42 km dan Pulau Jawa 29,98 km. Adapun ruas Tol Fungsional Nataru 2024/2025 di Pulau Sumatera adalah Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum), Tol Binjai – Langsa Seksi 3 Tanjung Pura – Pangkalan Brandan, Tol Pekan Baru-Padang Seksi Padang – Sicincin.
Selanjutnya di Pulau Jawa adalah Tol Jakarta – Cikampek II Selatan Seksi Kutanegara – Sadang, Tol Solo-Yogyakarta Seksi Kartosuro -Purwomartani untuk Segmen Klaten – Prambanan sepanjang 8,6 km, Tol Probolinggo – Banyuwangi Tahap I (Probolinggo-Besuki), dan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi Parapat Seksi Kuala Tanjung-IC Indrapura).
“Tentu juga dukungan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), terdapat 124 TIP di seluruh ruas jalan tol di Indonesia. Kami juga menyiapkan 393 posko di titik yang telah ditentukan dan tim tanggap bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana seperti banjir, genangan air dan tanah longsor,” kata Wamen Diana.
Wamen Diana menambahkan Kementerian PU telah mengidentifikasi sebanyak 550 titik lokasi rawan longsor dan 298 titik lokasi rawan banjir. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah disiapkan sebanyak 440 unit alat berat dan 137 titik material.
“Kementerian PU akan terus berkoordinasi dengan Kemenhub, Korlantas, BMKG, BUJT dan Kementerian atau Lembaga lainnya yang terkait untuk kelancaran lalu lintas,” kata Wamen Diana.