Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
RIAU  

Kampar Tunjuk Sebagai Lokasi Korporasi Budidaya Ikan oleh DJPB KKP RI, Ini Penjelasan Diskan

Kampar
Kampar Tunjuk Sebagai Lokasi Korporasi Budidaya Ikan oleh DJPB KKP RI, Ini Penjelasan Diskan

BANGKINANG KOTA(Cakrawalaindonesia.id) – Dinas Perikanan Kabupaten Kampar mendapatkan kehormatan dengan ditetapkannya Kabupaten Kampar sebagai lokasi Korporasi Budidaya ikan bersama dengan 14 lokasi lainnya di seluruh Indonesia melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 209 Tahun 2024.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Zulfahmi melalui Sekretaris Dwi Agusrianto yang diwawancarai, kemarin, di Bangkinang Kota.

“Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami yang telah ditetapkannya Kabupaten Kampar sebagai lokasi Korporasi Budidaya Ikan bersama 14 lokasi lainnya di seluruh Indonesia,” ucap pria yang akrab disapa Agus.

Ditambahkannya, bahwa kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten andalan di Indonesia pada sektor perikanan budaya. Tercatat pada tahun 2023 produksi budidaya kabupaten Kampar telah mencapai 65.273,69 ton, terdiri dari 42.567,96 ton (kolam) dan 22.705.73 ton (keramba).

“Oleh karena itu, pada tahun 2023, kabupaten Kampar ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui surat keputusan Menteri KKP RI nomor 111 tahun 2023 sebagai Kampung Perikanan Budidaya bersama beberapa daerah lainnya di Indonesia,” sebut Agus.

Dijelaskan Agus, Kampung Perikanan Budidaya adalah suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau komoditas lokal dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat sehingga mampu menjamin produksi yang kontinu dan terjadwal.

“Korporasi pembudidaya ikan adalah suatu kelembagaan usaha, meningkatkan kesejahteraan, dan memecahkan masalah yang dihadapi,” jelas Agus.

Lanjut Agus, dengan korporasi diharapkan pembudidaya ikan akan lebih mudah untuk melakukan diskusi dan saling berbagi pengalaman bersama sehingga nantinya masalah-masalah yang dihadapi para pembudidaya ikan bisa dipecahkan. Selain itu, dengan korporasi diharapkan pembudidaya ikan memilki kekuatan bersama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya, pembudidaya ikan memiliki kemampuan mengakses pembiayaan/permodalan melalui KUR atau BLU LPMUKP, lembudidaya ikan memiliki kemampuan memperluas akses pasar, serta meningkatkan daya saing dan nilai tambah. Kemudian, dengan korporasi diharapkan pembudidaya ikan memilki kemampuan mengakses sarana produksi terutama pakan dan benih.

“Kami berharap agar output dihasilkan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan wawasan tentang proses kegiatan budidaya ikan berkelanjutan. Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya produksi ikan di kabupaten Kampar,” kata Agus.

Mengakhiri wawancara, Agus kembali menyampaikan harapan kepada yang mengikuti kegiatan tersebut. “Semoga kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat untuk kemajuan sektor perikanan dan kesejahteraan masyarakat di provinsi Riau pada umumnya, dan di kabupaten Kampar pada khususnya,” tutup Agus mengakhiri wawancara.

Sebelumnya kegiatan sosialisasi/temu lapang korporasi pembudi daya ikan di gelar beberapa hari yang lalu di Aula Rapat, Sentra Pengolahan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Usaha Produksi Hasil Perikanan, Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Jalan Sungai Kampar, Dusun IV Kampung Baru, Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar pada hari Kamis (14/11/2024) lalu.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di Kabupaten Kampar.