Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
RIAU  

Perhatian Syahrul Aidi di Inhil, Salurkan Dana Aspirasi Senilai Rp 46,5 Milyar untuk Bangunan Sekolah

Dana Aspirasi
Perhatian Syahrul Aidi di Inhil, Salurkan Dana Aspirasi Senilai Rp 46,5 Milyar untuk Bangunan Sekolah

TEMBILAHAN(Cakrawalaindonesia.id) – Dalam mewujudkan pembangunan sektor pendidikan di Riau, Dr. Syahrul Aidi Maazat terus memperjuangkan perbaikan fasilitas sekolah. Untuk tahun 2024, beliau telah menyalurkan dana aspirasi sebesar Rp 76 milyar dan yang terbesar adalah Kabupaten Indragiri Hilir sebesar Rp 46.5 Milyar.

Untuk tahun jamak 2023 dan 2024, Syahrul Aidi telah menyalurkan bantuan pembangunan sekolah senilai Rp. 46,5 Milyar. Diantara sekolah yang mendapatkan yaitu MTsN 1 Inhil senilai Rp 12.410.104.715,33, MAN 2 Inhil Rp 9.883.102.121,15, SD Kempas senilai Rp 3.972.924.469,54, SMA 2 Tanah Merah senilai Rp.16.305.191.006,45. Semua sekolah itu terkategori rehab berat.

Usai pembangunan dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Riau, Syahrul Aidi menghadiri syukuran yang dilaksanakan oleh pihak sekolah penerima tersebut pada hari Senin (04/11/2024) kemarin.

Usai menjadi pembina upacara di SMKN 1 Tembilahan Hulu, Syahrul Aidi dan tim bergerak ke Kecamatan Tanah Merah yang mendapatkan 2 sekolah yaitu MAN 2 Inhil, SMAN 2 Tanah Merah.

Saat di MAN 2 Inhil Desa Kuala Enok, Syahrul Aidi disambut oleh pihak Kemenag Riau dan Inhil, perwakilan BPPW Riau, Camat Tanah Merah, Kades beserta kepala sekolah, guru dan murid MAN 2 Inhil.

Dalam sambutannya, Syahrul Aidi menyampaikan kebiasaan dia yaitu meninjau aspirasinya yang telah terlaksana. Untuk memastikan bahwa aspirasi itu telah optimal untuk masyarakat. Katanya, ini bagian dari pertanggungjawabanan atas jabatan yang dia emban.

“Inhil benar-benar mendapatkan perhatian serius dari saya. Sudah banyak pulau, pedalaman yang saya datangi. Semua sektor dibutuhkan masyarakat saat ini, di luar aspirasi infrastruktur lain, khusus bangunan pendidikan ternyata Inhil mendapatkan terbesar se-Riau yaitu Rp 46,5 milyar.” kata Syahrul Aidi dalam sambutannya.

Ditemui Warga dan Perwakilan Sekolah

Usai melakukan peninjauan ke sekolah penerima bantuan, Syahrul Aidi juga bertemu dengan 5 perwakilan sekolah di esa Tanjung Baru Kecamatan Tanah Merah beserta tokoh masyarakat Desa Tanjung Baru. Pertemuan dilaksanakan di SMPN 4 Tanah Merah.

5 sekolah yang hadir yaitu SMPN 4 Tanah Merah, SDN 018 Tanjung Baru, SDN 009 Tanjung Baru, MA Nailul Amani Tanjung Baru, MTs Nailul Amani Tanjung Baru. Perwakilan sekolah yaitu kepala SMPN 4 Rahman Tanjung berharap agar mereka juga mendapatkan bantuan sekolah seperti sekolah lainnya.

“Kami juga berharap seperti sekolah lainnya. Murid saat ini membutuhkan fasilitas yang layak. Selama ini bangunan sekolah di bangun melalui dana swadaya wali murid dan warga.” kata Rahman Tanjung yang di iyakan oleh kepala sekolah lainnya.

Sementara itu Kades Tanjung Baru, Idi Akhmad menyampaikan kedatangan Syahrul ke Inhil khususnya Tanah Merah membawa angin segar untuk pembangunan desa.

Menanggapi harapan masyarakat, Syahrul Aidi merespon dengan positif. Dia akan berusaha tahun depan menyalurkan dana aspirasi secara maksimal.

“Saya memahami harapan bapak ibu, tapi saya tidak ingin janji manis. Gantungkan harapan kepada Allah. Tapi insya Allah akan saya usahakan. Buatkan proposal, saya diposisi ke balai atau dinas, mereka akan mensurvei dan memberikan justifikasi dan rekomendasi.” katanya saat itu.

Kawal Dana Rp 300 Milyar untuk Bangunan Sekolah Tahun 2025

Sementara itu Syahrul Aidi juga menjelaskan saat ini dia mengawal dana Rp 300 milyar untuk usulan tahun 2025. Dana itu untuk usulan sekolah negeri 260 sekolah, madrasah 70 sekolah.

“Saat ini kita lagi menyusun dan berkomunikasi dengan balai dan dinas terkait untuk pembangunan infrastruktur sekolah untuk tahun 2025. Setelah kita kumpulkan, nilainya mencapai Rp. 300 milyar se-Riau.” kata Syahrul Aidi menambahkan.

Dia menjelaskan saat ini timnya sedang berkomunikasi dengan dinas dan balai tentang distribusi dan kewenangan, mana yang menggunakan dana reguler dan mana yang menggunakan dana aspirasi. Kemudian tim dia, pihak balai dan dinas melakukan kajian dan identifikasi mana yang rusak berat dan mana yang rusak ringan.

“Tentu nanti kita lihat realisasi anggaran, mau tak mau kita harus memprioritaskan sekolah yang mengalami rusak berat. Mudah-mudahan semuanya bisa diserap anggaran nantinya.” tutup alumni Al Azhar Mesir ini. (Rilis)