JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Dua orang pemuda tampak berdiri di depan pintu masuk Hall B1 Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, pada Sabtu (21/10), sambil memperhatikan stan berwarna oranye yang tepat berada di seberangnya. Para pemuda itu kemudian mendatangi stan pameran milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lalu berkeliling melihat beberapa barang yang dipamerkan. Mereka tampak antusias mengamati display makanan siap saji darurat bencana, maket tenda pengungsi, motor listrik operasional BNPB, hingga mencicipi produk-produk UMKM binaan BNPB pascabencana.
Tidak hanya dua orang pemuda tadi, sedikitnya lima puluh orang setiap hari datang ke stan BNPB pada pameran dan konferensi internasional Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) di Jiexpo, Jakarta pada 19-21 Oktober 2023.
Personil BNPB yang terdiri dari gabungan unit kerja daei beberapa kedeputian seperti Direktorat Optimasi jaringan Logistik dan Peralatan, Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan, Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana, Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkomben), Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops), Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) dengan senang hati menjelaskan tugas dan fungsi BNPB dalam kerja penanggulangan bencana kepada para pengunjung pameran.
Salah satu pengunjung stan pameran, Jonatan, mengungkapkan yang ia ketahui selama ini (sebelum datang ke pameran) terkait BNPB adalah merupakan institusi pertolongan pertama untuk bencana di Indonesia yang sifatnya nasional.
“Untuk kerja-kerja BNPB secara spesifik saya belum tahu, tapi saya sering lihat di media, jika ada bencana, ada BNPB,” ungkap Jonatan.
Setelah mengunjungi stan BNPB di pameran EDRR, pria yang bekerja di salah satu unit ambulans di Jakarta ini mengaku mendapatkan informasi yang lebih baik soal kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BNPB.
“Tadi saya mendapat penjelasan dari teman-teman Pusdiklat, pelatihan-pelatihan yang mereka lakukan, jadi saya lebih paham,” tambahnya.
Senada dengan Jonatan, Banobe yang berasal dari Kupang mengaku tidak banyak tahu tentang BNPB selain memberikan bantuan saat terjadi bencana.
Ia tidak mengetahui bahwa kekeringan yang menyebabkan keluarga dan tetangga di daerah asalnya kekurangan air bersih dalam beberapa waktu terakhir ini bisa dilaporkan kepada pemerintah melalui BNPB untuk kemudian ditindaklanjuti penanganannya.
“Apakah menelepon via call center 117 bebas pulsa?,” tanya Banobe setelah petugas BNPB memberi penjelasan terkait pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh BNPB.
Ia tampak senang saat petugas Pusdalops menjawab bahwa call center 117 bebas pulsa.
Daya tarik pengunjung stan BNPB lainnya adalah uji coba aplikasi INARisk. Tidak hanya masyarakat umum, pengunjung yang datang mewakili instansi dari dalam maupun luar negeri secara bergiliran mencoba pemanfaatan aplikasi yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah lengkap dengan rekomendasi aksi untuk antisipasinya secara partisipatif.
Thomas Wen, pengunjung pameran dari perusahaan teknologi di Beijing, turut berkunjung ke stan BNPB dan mencoba pemanfaatan aplikasi INARisk. Ia mengapresiasi fitur-fitur aplikasi ini dan mencatatnya sebagai referensi untuk pengembangan teknologi komunikasi kebencanaan di daerah asalnya.
“Menurut saya INARisk merupakan platform yang baik dan cukup impresif. Penggunaannya tidak hanya dilakukan oleh dan untuk pemerintah, namun juga bisa dimanfaatkan oleh sektor swasta dan masyarakat umum,” kata Thomas.
“Semua orang bisa melaporkan bencana yang terjadi dekat dengannya secara real time adalah fungsi terbaik dari aplikasi ini,” tambahnya.
Pada pameran EDRR ini, selain membuka stan yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum, BNPB juga berpartisipasi dalam konferensi terkait pengelolaan krisis pada situasi bencana. Direktur Bidang Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Riyanto,S.T.,M.M., turut menjadi pembicara dalam sesi konferensi tersebut.
Mendekatkan diri pada masyarakat merupakan strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam memberikan pelayanan publik. Harapannya, dengan pelayanan publik yang baik, ketangguhan masyarakat terhadap ancaman bencana juga makin baik.