JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Aksi sosial dan solidaritas yang dilakukan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, membuat keluarga korban terjerat kabel fiber optik, Sultan Rifat terharu dan tidak bisa berkata-kata, saat PT Bali Towerindo Sentra Tbk, belum bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Rifat Sultan Al-Fatih dalam peristiwa jeratan kabel menjuntai di Jalan Pangeran Antasari Cilandak Jakarta Selatan.
Aksi Solidaritas dan sosial sekitar 1200 mahasiswa baru Fisip Universitas Brawijaya dilakukan rekan-rekan Sultan Rifat. Aksi solidaritas dilakukan mahasiswa saat kegiatan pengenalan kampus mahasiswa baru (PK2MABA) Fisip Universitas Brawijaya Malang, Sabtu, (19/8).
Menurut Ibu Sultan Rifat, disaat mahasiswa dan orang lain peduli, pihak perusahaan sampai saat ini masih belum menunjukan itikat baik, bahkan membesuk Sultan Rifat-pun tidak dilakukan.
“Tidak ada sepeserpun dana dari Bali Tower untuk memberikan bantuan seperti yang disampaikan di media-media mas,” kata Hera, Ibu Sultan Rifat yang masih setia menjaga anaknya.
Saat penggalangan di kampus Universitas Brawijaya Malang, terkumpul uang Rp. 19.186.900, uang tersebut merupakan donasi dari mahasiswa dan Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) UB, Zainal Fatah.
Menurut rencana donasi yang terkumpul akan langsung diserahkan keluarga Sultan Rifat, di Jakarta.
Saat ini Rifat Sultan, masih terbaring lemah di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Atas atensi Kapolri Jendral (Pol) Listiyo Sigit. Istri Kapolri bersama ibu-ibu Bhayangkara Polri Juga telah membesuk dan memberi dukungan kesembuhan Sultan Rifat.
Menurut orang tua Sultan Rifat, Hari ini, Selasa (22/8) Sultan Rifat akan masuk ke ruang operasi untuk mendapatkan 5 (lima tindakan di ruang operasi, diantaranya Fluoroscopy (pemeriksaan tenggorokan dengan sinar X), penyedotan cairan paru dan penyuntikan lemak pita suara.
“Kami mohon doa, untuk Seluruh rakyat Indonesia untuk kesembuhan anak saya,” kata Hera Lirih.