JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Pemerintah Indonesia, World Water Council (WWC), dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menandatangani nota kesepahaman atau letter of intent (LoT) kerja sama penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 pada Opening Cremony Kick-Off Meeting World Water Forum Ke-10 di Jakarta Convention Center, Rabu (15/2/2023).
Nota kesepahaman tentang kerja sama untuk mendukung penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 ini mengatur agar semua pihak penyelenggara dapat bertindak dalam kerangka kerja sama yang disepakati bersama dan terlibat aktif dalam kegiatan kerja sama yang dilakukan dengan tujuan untuk menyukseskan pelaksanaan World Water Forum Ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada Mei 2024 mendatang.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah selaku Kepala Sekretariat Komite Nasional Penyelenggaraan World Water Forum Ke-10, Presiden WWC Loic Fauchon, dan Director of the Division of Water Sciences and Secretary of the Intergovernmental Hydrological Programme UNESCO Abou Amani. Penandatangan disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Wakil Ketua Komite Nasional Penyelenggaraan World Water Forum Ke-10.
World Water Forum Ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada 18-24 Mei 2024 dengan mengangkat tema “Water of Shared Prosperity”. Ditargetkan sekitar 17.000 peserta dan 30.000 pengunjung dari 172 negara akan menghadiri penyelenggaraan World Water Forum di Bali.
Menteri Basuki mengatakan World Water Forum merupakan forum sektor air terbesar yang diikuti oleh seluruh lapisan pemangku kepentingan bidang air untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan pengelolaan air global.
“Pada World Water Forum yang ke-10 ini, para pemangku kepentingan di semua tingkat harus memiliki inisiatif dan tanggung jawab untuk segera mengambil tindakan yang berani dan nyata. Kita membutuhkan perubahan sikap, kesadaran di semua tingkat, inisiatif, tanggung jawab, kolaborasi, solidaritas, dan financing yang semuanya mengarah ke tindakan yang nyata,” katanya.