JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – PP PERBASI menyambut baik rencana Pemerintah Indonesia yang akan meramaikan pencalonan tuan rumah Olimpiade 2036. Langkah ini layak didukung karena Indonesia memang layak mendapatkan kesempatan itu setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan berbagai kejuaraan internasional.
“Mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 adalah Langkah maju bagi Indonesia yang sudah berpengalaman menjadi penyelenggara berbagai event internasional,” ungkap Sekjend PP PERBASI Nirmala Dewi.
Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, akan menjadi pemantik semangat cabang olahraga untuk bergerak membangun prestasi menembus Olimpiade. Apalagi sejauh ini hanya cabang olahraga tertentu yang menjadi langganan Olimpiade, seperti bulu tangkis, panahan, dan angkat besi.
“Tekad kami saat Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade nanti, cabang olahraga bolabasket bisa meramaikan. Kami sedang berusaha meningkatkan kualitas dan prestasi timnas agar terus naik dan bisa bersaing di ajang internasional,” terangnya.
Keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 diutarakan Presiden Joko Widodo di sela-sela pelaksanaan G20 di Bali. Rencananya, ajang itu akan diselenggarakan di ibu kota baru Indonesia, yaitu IKN.
Menpora Zainudin Amali menyebut kesuksesan menyelenggarakan Asian Games 2028 menjadi modal penting Indonesia calonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036. Ini karena pesta olahraga tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan sukses.
“Kita sudah punya pengalaman sebagai tuan rumah pelaksanaan olahraga, ada Asian Games dan Asian Para Games (2018). Itu sukses,” terang Menpora Amali.
Menpora Amali juga mempromosikan kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan World Superbike hingga MotoGP di Mandalika. Menpora Amali pun menyatakan kesiapan Indonesia dalam memenuhi persyaratan untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2036.
“Berdasarkan banyaknya penyelenggaraan kelas dunia yang telah sukses di Indonesia, kami siap memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2036 mendatang. Itu harapan kami,” jelas Menpora.
Pernyataan Menpora Amali ini kemudian disambut baik Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach. Kesuksesan tersebut, menurut Bach adalah suatu modal yang bagus.
“Saya melihat banyak potensi untuk menggelar event yang sukses di Indonesia. Tentu juga di support dengan kesuksesan Asian Games di Indonesia yang membuat kagum bukan hanya Asia tapi juga dunia internasional,” kata Bach.
Atas keseriusan Indonesia ini, IOC Future Host Commission selanjutnya akan menjalin komunikasi dengan IOC Member di Indonesia yakni Erick Thohir dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.
“Sesuai arahan Presiden, saya sebagai IOC Member akan menjembatani dukungan Presiden IOC Thomas Bach, sekaligus berkoordinasi dengan IOC, serta Menpora Zainudin Amali, NOC Indonesia yang dipimpin Raja Sapta Oktohari, sehingga dukungan yang diberikan bisa kita maksimalkan dengan kesiapan sebagai tuan rumah Olimpiade di Ibu Kota baru, Nusantara,” jelas Erick.
Dalam sejarahnya, Indonesia kali pertama ikut Olimpiade di Helsinki pada 1952. Selama ikut serta di Olimpiade, atlet Indonesia telah memenangkan total 37 medali. Rinciannya, 8 emas, 14 perak, dan 15 perunggu. Sebanyak 21 medali dari cabang olahraga bulu tangkis, 15 dari angkat besi dan satu dari cabang olahraga panahan.
Medali pertama Indonesia tercipta di Olimpiade Seoul 1988 atas nama Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani. Srikandi Indonesia itu meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.
Untuk urusan medali emas, bulu tangkis yang paling rajin. Cabang olahraga ini menyumbang emas pertama atas nama Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade Barcelona. Kemudian emas terakhir dipersembahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020. Total ada delapan emas dikoleksi Indonesia selama ikut Olimpiade.