SYDNEY(Cakrawalaindonesia.id) – Hasil berbeda ditunjukkan dua wakil ganda campuran Pelatnas Cipayung pada turnamen bulutangkis Australia Terbuka 2022. Adnan Maulana/Nita Violina Marwah melaju usai memetik kemenangan, sementara Amri Syahnawi/Winny Okravina Kandow terhenti.
Dalam pertandingan babak pembuka turnamen level BWF World Tour Super 300 yang berlangsung di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Selasa (15/11) itu Adnan/Nita menang atas Pit Seng Low/Yuran Zheng asal Australia dengan 21-15, 21-10.
“Dari awal kami memang tidak boleh meremehkan lawan. Selain itu kami bermodalkan keyakinan. Kami harus tetap fokus, kendati lawan kualitasnya ada di bawah,” komentar Adnan kepada Tim Humas dan Media PBSI.
“Syukurlah bisa menang. Selama bertanding tadi juga tidak ada kendala. Lapangannya juga oke. Hanya fokus kami perlu ditingkatkan lagi. Tidak boleh gampang kehilangan fokus dan jangan gampang membuang poin,” timpal Nita.
Meski begitu, menurut Adnan, untuk menghadapi laga kedua, performanya harus ditingkatkan lebih baik lagi. Selain itu dari segi permainan, bersama Nita, dirinya tidak boleh salah mengarahkan pukulan.
“Kami harus bermain lebih aman dan tampil lebih baik. Kami tidak boleh salah buang. Juga tidak boleh banyak mati sendiri dan tidak boleh terburu-buru,” kata Adnan.
Sementara hasil berbeda ditampilkan Amri/Winny. Mereka sudah berjuang keras, dan sukses memenangi gim pertama. Namun akhirnya harus tunduk kepada unggulan ketujuh asal Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo dengan 21-17, 15-22, 16-21.
“Sayang ya, keunggulan di gim pertama gagal kami pertahankan. Lawan memang lebih baik dan punya pengalaman. Di dua gim selanjutnya kami memang kurang sabar dan juga banyak melakukan kesalahan sendiri,” aku Amri, seusai kekalahan.
Ditambahkan oleh Winny, kemenangan di gim pertama karena lawan yang baru pertama kali dihadapinya ini sepertinya masih meraba-raba kekuatan wakil Pelatnas Cipayung ini. Selain itu, bersama Amri dari pola permainan bisa masuk.
“Tetapi di gim kedua, lawan memang punya pengalaman lebih, terutama Misaki. Mainnya berubah. Satu-satu dibuka, polanya diubah. Mereka lebih tahan dan tidak mati sendiri. Kalau diajak main no lob dan ngadu seperti gim pertama, mereka malah nggak dapat poin. Sementara kalau gantian kami main dengan pola satu-satu buka, malah kami jadi gampang mati,” ujar Winny.
Winny pun menolak kalau kegagalannya kali ini disebabkan karena dampak dari luka jari tengah tangan kiri yang sampai berdarah akibat kena pukul raket Amri di gim ketiga dalam kedudukan 5-7.
“Kami kalah bukan karena jari tangan saya luka dan berdarah. Lawan memang lebih baik. Malah saat main tadi saya tidak merasa sakit. Baru setelah selesai, baru terasa sakit,” ujar Winny.
Menurut pelatih ganda campuran Amon Sunaryo, kegagalan Amri/Winny karena di poin-poin tua itu, anak didiknya itu tidak memiliki hawa dan greget untuk menang lebih kuat. Padahal dari sisi permainan bisa dikatakan seimbang.
“Tadi itu sebenarnya ramai. Seimbang kekuatannya. Sebenarnya bisa menang, hanya belum maksimal saja. Peak menangnya Amri/Winny itu masih kurang,” tegas Amon.
“Untuk Adnan/Nita tadi memang mainnya belum in benar, meski menang. Lawannya juga kualitanya masih di bawah. Mereka masih mencari-cari pola terbaik supaya in dulu,” tambah Amon.
Sebelumnya, wakil Indonesia yang lain, Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami juga gagal melangkah ke babak kedua. Dalam laga selama 35 menit, pasangan profesional ini ditaklukkan wakil Chinese Taipei, Lee Yang/Lin Wan Ching, 10-21, 20-22.
Sementara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja sukses merebut tiket ke babak kedua usai mengalahkan pasangan gado-gado asal Thailand dan Australia, Nipitphon Phuangphuapet/Poon Lok Yan, 21-13, 22-20.