JAKARTA(Cakrawalaindonesia.online) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung Perum Produksi Film Negara (PFN) untuk mempromosikan pariwisata Indonesia melalui sektor film.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo saat bertemu dengan jajaran direksi PFN di Jakarta, Kamis (22/09/2022) menjelaskan, saat ini isu yang berkembang di kalangan pelaku industri perfilman adalah isu dari sisi keuangan dan pembiayaan untuk menghasilkan konten dan memproduksi film.
“Kita dukung untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sangat efektif melalui film. Contohnya juga sudah banyak, ada ‘Lord of The Ring’, ‘Crazy Rich Asian, ‘Eat Pray Love’, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Wamenparekraf Angela menjelaskan jika bicara tentang perfilman itu yang dibutuhkan oleh pelaku film saat ini adalah financing.
“Saya sempat berdiskusi dengan teman-teman pelaku perfilman isu yang paling utama mereka soroti adalah dari sisi komersial dan dari sisi financing sebab kalau dari sisi artistik mereka sudah memiliki itu, tinggal bagaimana kita bisa membantu di kedua isu tersebut,” katanya.
PFN merupakan perusahaan BUMN yang berfokus pada pembiayaan film dan konten kreatif.
Wamenparekraf Angela menjelaskan peluang kolaborasi untuk menciptakan konten-konten agar lebih banyak tercipta instrumen sebagai sarana promosi untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Terlebih saat ini pemerintah telah memiliki Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 dengan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif.
“Ini kolaborasi yang menarik kalau kita bisa membuat pilot project bersama untuk mewujudkan PP Nomor 24 ini,” ujarnya.
Angela berharap kedepan terwujud sinergi untuk beberapa program yang mampu memaksimalkan anggaran agar lebih effisien. “Kami juga berharap kedepan ada sinergi dan satu wadah khusus agar nanti kita memiliki informasi tentang tata cara syuting di Indonesia, hingga fasilitas yang bisa didapat, lokasinya dimana, untuk itu kami di Kemenparekraf perlu kerja sama dengan berbagai pihak,” katanya.(***)