BANDUNG(Cakrawalaindonesia.online) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Kolam Retensi Andir yang berada di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/09/2022). Kolam retensi ini dirancang sebagai tampungan air pengendali banjir yang biasa menggenangi wilayah Bandung Selatan seperti Dayeuhkolot dan Baleendah.
Saat ini pembangunan Kolam Retensi Andir telah selesai 100% dan sudah memberikan manfaat dalam penanggulangan banjir Sungai Citarum sesuai rencana. Selain Kolam Retensi Andir juga telah diselesaikan empat polder, yakni Polder Cipalasari-1 dengan catchment area seluas 22 ha dan volume tampungan 1.250 m3; Polder Cipalasari-2 (catchment area 21 ha dan volume 1.250 m3; Polder Cijambe (catchment area 137 ha dan volume 1.250 m³), dan Polder Cisangkuy (catchment area 7,8 ha dan volume 450 m³).
Menteri Basuki mengatakan untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir yang sudah selesai perlu diperhatikan aspek estetika dan diperbanyak tanamannya.
“Kalau sudah selesai, tolong lebih dirapikan, lansekap harus dilengkapi dengan tanaman yang indah, rindang dan produktif, seperti pohon pulai, angsana, pohon duren dan diperbanyak rumput juga,” kata Menteri Basuki.
Kolam Retensi Andir dan empat polder dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka menanggulangi banjir musiman di Bandung Selatan. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya sejak Desember 2020 dan selesai pada 2021 dengan nilai kontrak konstruksi Rp141 miliar.
Kepala BBWS Citarum Bastari mengatakan pembangunan Kolam Retensi Andir dan empat polder tersebut telah memberikan manfaat mengurangi daerah genangan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah dari semula 242,6 hektare menjadi 32,3 hektare.
“Kalau dihitung kebermanfaatnya dapat melindungi genangan untuk 5.192 KK atau setara 15.973 jiwa, termasuk juga menjaga jalan kabupaten dan provinsi,” kata Bastari.
Menurut Bastari, untuk Kolam Retensi Andir dibangun di lahan seluas 4,85 hektare dengan luas daerah tangkapan air 148,78 hektare dan volume tampungan hingga 160.000 m³. Operasional kolam retensi dilakukan dengan menyerap banjir yang biasa menggenang, l selanjutnya dipompa kembali ke sungai setelah normal. Kolam Retensi Andir dilengkapi 3 pompa berkapasitas 500 liter/detik.
“Kami berharap kolam retensi ini bisa dijaga bersama-sama dengan masyarakat dan juga Pemkab Bandung melanjutkan dengan pembuatan sistem drainase sekundernya yang connect dengan sistem drainase primer kita, sehingga kawasan yang agak jauh dari kolam pada waktu musim hujan airnya bisa mengalir ke kolam retensi ini,” kata Bastari.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian.(***)