INDRAMAYU(Cakrawalaindonesia.online) – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gabuswetan Polres Indramayu Polda Jawa Barat (Jabar) AKP Joni, S.H., bersama Danramil 1617/GBW Kapten Inf Sugiyanto serta Kasi Trantibmum Kecamatan Gabuswetan MP. Kartalim mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di Kalangan Pelajar, pada hari Senin (12/09/2022).
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di SMP Negeri 1 Gabuswetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan bahwa bahaya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja, selain dapat merusak kesehatan bagi penggunanya, banyak tindak kriminalitras atau kejahatan yang terjadi dan dilakukan akibat menggunakan narkoba.
“Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pelajar serta agar meningkatkan kesadaran pelajar akan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa.” tutur Ibrahim Tompo.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, Kapolsek Gabuswetan Polres Indramayu Polda Jabar memberikan himbauan kamtibmas kepada para siswa dan siswi SMP Negeri 1 Gabuswetan tentang kenakalan remaja.
Selain itu, Kapolsek juga menyampaikan himbauan dan larangan tentang penyalahgunaan narkoba kepada siswa dan siswi SMP Negeri 1 Gabuswetan.
Serta juga menghimbau terkait pandemi Covid-19 yang belum selesai sampai sekarang, dan mengajak para siswa dan siswi di SMP Negeri 1 Gabuswetan agar mereka selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dimanapun berada guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kapolres Indramayu Polda Jabar AKBP M. Lukman Syarif mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya pemberian pemahaman akan bahaya Narkoba serta dampak yang ditimbulkannya, semua jenis kenakalan harus dihindari,” himbaunya.
“Kami memberikan arahan atau sosialisasi tentang kenakalan remaja dan bahaya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan telarang,” ujar Kapolsek.
Kapolsek berharap, melalui sosialisasi ini diharapkan para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan Polisi dan bertanya terkait materi sosialisasi yang diberikan.
“Sehingga, apa saja yang disampaikan bisa masuk ke dalam pemikiran pelajar dan tahu apa yang harus dilakukan.” pungkasnya.(***)