JAKARTA(Cakrawalaindonesia.online) – Ketegangan pemain dan ofisial Timnas U-18 Putri saat melawan India di Sree Kanteerava Indoor Stadium, Jumat sore (9/9), langsung cair setelah tembakan tiga angka Vanissa Renata Siregar masuk. Donasi tiga poin ketika pertandingan menyisakan empat detik itu memastikan Indonesia bertahan di Divisi A pada FIBA U-18 Women’s Asian Championship edisi selanjutnya.
Sebab, dengan tiga angka itu membuat Pasukan Merah Putih mengunci kemenangan di laga pamungkas melawan tuan rumah dengan skor 45-48. Sebelum tambahan tiga angka itu, kedudukan sama kuat 45-45.
Vanissa yang sukses melesatkan bola dengan tiga poin itu langsung melompat merangkul Coach Andre Yuwadi di pinggir lapangan. Pemain lainnya langsung menghampiri kemudian saling berangkulan di pinggir lapangan.
Begitulah cara mereka meluapkan kegembiraan usai amankan kemenangan krusial bagi masa depan tim. Kemenangan kali pertama di ajang ini dan menentukan langkah selanjutnya.
Selain menjadi penentu jalannya pertandingan, Vanissa juga menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Indonesia dengan 14 points dan 4 rebounds. Kemudian dari India ada Kareenvar Kaur menjadi pencetak poin terbanyak dengan 15 angka dan 5 rebounds serta 1 assist.
Pelatih Timnas U-18 Putri Andre Yuwadi mengatakan, kunci sukses di pertandingan ini adalah pemain mau bermain tenang. Mereka enjoy bermain, tidak beban, dan fokus pada pertandingan sampai akhir.
“Di dalam game saya terus mengingatkan pemain untuk bertahan dan tenang. Setelah menang ya saya bersyukur dan memberikan kredit untuk seluruh tim karena misi kita sudah accomplished,” terang Coach Andre.
Andre mendedikasikan Kemenangan krusial dari India ini untuk basket Indonesia. Terutama untuk basket putri. Dia berharap dua tahun mendatang, Indonesia bisa lebih siap dan terus berada di level A.
Lanjutnya, usai kejuaraan ini pemain dikembalikan ke daerah masing-masing. Untuk rencana ke depan, diserahkan sepenuhnya kepada PP PERBASI.
“Pelajaran yang bisa diambil dari ajang ini adalah kita harus mempersiapkan diri baik skill, fisik, dan visi bermain. Sering bermain dan bertanding dengan tim-tim yang bagus sehingga kita semua terbiasa,” ujar arsitek yang pernah melatih Evos Thunder.
Sebagai penanggung jawab Timnas U-18 Putri, Jamin Mattotoran mengaku lega. Bahwa Timnas U-18 Putri sudah sukses memenuhi target PP PERBASI. Sekalipun, di lapangan para pemain dan ofisial tim butuh perjuangan ekstra.
“Saya salut dengan tekad dan mental tanding anak-anak. Mereka tidak kenal kata menyerah. Mereka terus berjuang hingga akhirnya mendapatkan kemenangan penting melawan India. Kemenangan yang menentukan masa depan Timnas U-18 ke depan, tetap di Divisi A. Terima kasih kepada pemain, ofisial, dan manajemen tim,” terang Jamin.