JAKARTA(Cakrawalaindonesia.online) – Visium Kementerian PUPR tahun 2030 telah menargetkan 100% _Smart Living_ (Hunian Cerdas) di tahun 2030, yaitu 100% pelayanan air minum, 0 ha kawasan kumuh, dan 100% pelayanan sanitasi. Dalam rangka mewujudkannya, Kementerian PUPR mendorong kolaborasi dan koordinasi yang baik dan tulus dari seluruh stakeholder kunci, termasuk asosiasi profesi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rachman Arief Dienaputra pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Tahun 2022, Minggu (4/9/2022).
“Selain penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan, keilmuan teknik lingkungan juga terkait dengan penanganan pencemaran udara, pengendalian dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Untuk itu, kehadiran dan keaktifan para ahli teknik lingkungan sangat diharapkan dan ditunggu aksinya untuk mewujudkan hunian cerdas _Smart Living_ ,” kata Menteri Basuki.
Pembangunan infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah melalui Kementerian PUPR karena cakupan layanan yang masih rendah. Walaupun cakupan layanan air minum saat ini sudah mencapai sekitar 91%, namun cakupan layanan air minum aman melalui perpipaan baru mencapai 20,9%.
Demikian pula dengan sektor persampahan, pelayanan sudah mencapai 80,2% namun mengalami banyak permasalahan pada penanganan sumber sampah dan tempat pembuangan akhir. Pada sektor air limbah, penangan air limbah domestik dan industri juga memerlukan perhatian yang sangat serius.
“Untuk itu, Kementerian PUPR sangat mengharapkan inovasi dan unjuk nyata dari seluruh ahli teknik penyehatan dan lingkungan Indonesia untuk bersama-sama memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan, termasuk didalamnya kawasan-kawasan strategis prioritas nasional,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki berharap IATPI dapat menjalankan perannya sebagai bagian dari _agent of change_ pelayanan air minum dan sanitasi kota di Indonesia. Diharapkan juga IATPI dapat menjadi partner pemerintah dalam mencari solusi terkait kegiatan pembangunan kota-kota di Indonesia yang berwawasan _smart_, _green_, dan _for all groups of community_.
“Kementerian PUPR berkomitmen untuk bekerjasama dengan asosiasi profesi, termasuk IATPI untuk dapat terciptanya ahli-ahli teknik lingkungan yang kompeten, professional, dan berstandar dunia (world class) dalam mengisi kebutuhan tenaga ahli konstruksi mulai dari tingkat daerah hingga nasional,” tutup Menteri Basuki.