BANDARLAMPUNG(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Bandar Lampung bergabung ke dalam ekosistem Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.
“Ini untuk memperkuat potensi ekonomi kreatif lokal yang akan memberikan peluang dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia, di Bukit Randu Hotel, Bandar Lampung, Ahad (28/08/2022).
“Pesan dari Presiden Joko Widodo yang delapan tahun ini sudah banyak menorehkan prestasi, kita fokus di ekonomi, fokus selesaikan masalah yang ada di depan kita yaitu masalah inflasi, naiknya bahan-bahan pokok, BBM, dan juga bagaimana kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi ini dengan ekonomi kreatif. Sehingga tahun depan mudah-mudahan Bandar Lampung kita nobatkan jadi kota kreatif sesuai dengan harapan dari para pelaku ekonomi UMKM di kota ini,” terang Menparekraf Sandiaga.
Kota Bandar Lampung telah mengajukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/ Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang dilakukan Kemenparekraf agar kemudian menetapkan subsektor ekraf mana yang menjadi unggulan di suatu Kabupaten/Kota.
“Kota Bandar Lampung ini memiliki segudang potensi terutama di kriya, kuliner, dan fesyen. Ini produk-produknya memiliki kualitas yang sangat tinggi dan jika ada keberpihakan dari pemerintah dengan semangat Gernas BBI kita bisa menciptakan dua juta lapangan kerja baru dan 1,7 persen tambahan pertumbuhan ekonomi. Ini kita mulai dari Kota Bandar Lampung yang tahun ini kuartal ke II tumbuhnya di atas lima persen,” papar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga juga mendorong pelaku ekonomi kreatif agar terlibat dalam ekosistem ekonomi digital, untuk meningkatkan konsumsi produk dalam negeri. Dimana targetnya akhir tahun 2023 ada 30 juta UMKM yang terdigitalisasi.
Karenanya kehadiran Workshop KaTa Indonesia di Bandar Lampung juga sebagai upaya Kemenparekraf untuk memastikan pelaku ekonomi kreatif yang ada mendapat pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.
“Peningkatan keterampilan up skilling, re skilling, dan new skilling akan terus dilakukan. Yang paling penting new skilling karena skill baru ini dibutuhkan UMKM. Dan kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan sampai kepada pembiayaan, bekerja sama dengan pemerintah kota dan stakeholders lainnya. Jadi harapannya bukan hanya mereka bisa merintis, tapi mereka bisa naik kelas, bukan hanya to start up tapi juga mereka bisa scale up, sehingga ujungnya bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” tutur Menparekraf.
Direktur Infrastuktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Hariyanto menjelaskan bahwa program KaTa Kreatif Indonesia adalah membangun ekosistem.
Melalui program ini Kemenparekraf menghimpun semua data dan persoalan, semua masukan yang dikompilasi menjadi sebuah persoalan yang harus ditindaklanjuti.
“Program ini bukan hit and run, kami ada tindak lanjutnya. Sampai dengan sekarang ada 5.040 data pelaku ekraf yang sudah terdigitalisasi di web.katakreatif.kemenparekraf.go. Jadi sebagai sebuah sistem dan kami sebagai sebuah produk kebijakan juga mendorong inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kami juga terus membangun networking pelaku ekraf,” ulasnya.(***)